Wednesday, October 31, 2012

Jenenge Isi Woh-wohan (Nama Isi Buah-buahan dalam Bahasa Jawa)


1.      Isi Asem jenenge Klungsu.

2.      Isi Cipir jenenge Botor.

3.      Isi Duren jenenge Pongge.

4.      Isi Jambe jenenge Jebug.

5.      Isi Kapas jenenge Wuku.

6.      Isi Kates jenenge Trempos.

7.      Isi Kluwek jenenge Pocung.

8.      Isi Kluwih jenenge Bethem.

9.      Isi Kesambi jenenge Kecacil.

10.    Isi Mlinjo jenenge Klathak.

11.    Isi Nangka Jenenge Beton.

12.    Isi Pelem jenenge Pelok.

13.    Isi Randhu jenenge Klentheng.

14.    Isi Salak jenenge Kenthos.

15.    Isi Sawo jenenge Kecik.

16.    Isi Semangka jenenge Kuwaci.

Didapat dari berbagai sumber…….

Tuesday, October 30, 2012

Alam Desaku


Oleh : Bayu Antariksa

Semilir angin sepoi-sepoi
Seakan jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk keramaian
Lambaian daun nyiur yang menggemulai
Mengajak kita untuk mengikutinya menari
Gemericik air yang mengalunkan nada damai
Seolah tiada kekeringan akan menghampiri
Kicauan burung sahut menyahut
Membawa keceriaan yang mendengarnya
Nyayian pak tani nan merdu
Sambil menghela kerbau yang sedang bekerja
Tiupan seruling sang gembala
Mengiringi domba yang sedang merumput
Riuh rendah suara anak yang berlarian di pematang
Memperlihatkan suasana kegembiraan anak manusia
Membuat hati ini semakin tenteram
Kuingin kembali kesana
Menikmati alam nan hijau dan mempesona

Nganjuk, 30 Oktober 2012

Bagaimana Membangun Rasa Percaya Diri Pada Remaja ?


Tanpa disadari, kita setiap hari telah melakukan kegiatan dalam rangka membangun rasa percaya diri pada anak remaja. Seperti memeluk, memuji, dan mencium, mendisiplinkan mereka ketika mereka sedang melanggar aturan, dan sebagainya. Namun, tanpa kita sadari pula, kadang kita juga melakukan tindakan yang menjatuhkan harga diri mereka.
Masa transisi dari kanak-kanak ke dewasa adalah masa remaja. Masa itu biasanya ditandai dengan gejala-gejala yang menonjol, seperti perubahan pada segi biologis dengan mulai berfungsinya kelenjar kelamin, sikap sosial yang bergelora dan eksplosif, dan perubahan pada seluruh kepribadiannya. Yang disebut remaja adalah  yang berusia 13 tahun sampai 17 tahun.

Problematika yang dialami para remaja pada usia tersebut yaitu mengenai rasa kurang percaya diri.Percaya diri yang positif yaitu jika remaja itu bisa dapat mengungkapkan rasa percaya dirinya dengan baik, yang sesuai dengan norma-norma dasar yang kita miliki yakni agama dan sosial. Keberanian para remaja untuk mengaktualisasi potensi diri tidak terlahir secara instan. Orang tua dan lingkungan mempunyai peranan penting sebagai pembentuk rasa percaya diri pada remaja. Hal-hal seperti ini haruslah dipupuk sejak kecil hingga dewasa. Orang tua harus bisa sebagai contoh. Akan lebih bijaksananya jika orang tua berusaha memberikan motivasi dan pujian pada proses, bukan pada hasil yang didapat. Sehingga ketika tujuan yang dicapai tidak berhasil, hal tersebut tidak akan membuat rasa kecewa, karena dia percaya bahwa dia sudah berusaha dengan maksimal dan yang terbaik.

Motivasilah anak untuk selalu bersyukur dan bangga dengan apa yang telah dia miliki. Karena rasa percaya diri tersebut harus muncul dari dalam diri mereka sendiri, bukan karena respon dari luar atau pujian dari orang lain. Anak remaja yang mempunyai rasa percaya diri rendah, biasanya tidak nyaman dengan pujian yang berlebihan. Mereka sadar, pujian tersebut hanya untuk membuat mereka nyaman, dan bukan karena keadaan yang sesungguhnya.

Pada diri remaja, biasanya tampilan visual itu lebih mudah diingat daripada apa yang mereka dengar. Seperti tren rambut, mode, bahkan hingga gadget terbaru. Hal ini yang akan menjadi pemicu dari krisis percaya diri tersebut. Dan ini akan membuat remaja terbagi dalam beberapa kelompok kecil yang mempunyai kesamaan hobi, olahraga, atau fashion. Saat ini remaja lebih mengerucut dalam membuat komunitas pergaulannya. Akibatnya, mereka yang ingin berteman dengan seseorang yang ada di kelompok tertentu, merasa tidak percaya diri karena tidak memiliki kesamaan di kelompok tersebut. Misalnya, si anak yang tidak suka olahraga ingin bergabung dengan kelompok anak yang suka olahraga. Bisa juga si anak memaksakan diri menjadi suka olahraga agar diterima di kelompok tersebut. Orang tua tidak bisa memanipulasi keadaan, seperti pola pergaulan dan kemajuan teknologi. Jadi yang harus dipegang adalah si anak.
Para orang tua juga harus berkomunikasi dengan para guru. Itu perlu dilakukan, karena keseharian anak banyak dihabiskan di sekolah. Adanya guru konselor bisa meng-cover anak-anak yang mempunyai krisis percaya diri dan sekaligus bisa menjadi jembatan antara anak dan orang tua. Bisa jadi, karena terkadang ada perilaku atau sifat anak yang berbeda ketika dia di sekolah dan pada saat anak tersebut di rumah.

Didapat dari berbagai sumber…….

Sunday, October 28, 2012

Tips Menangani Ponsel / HP Yang Terkena Air


Banyak orang yang masih belum tahu apa yang harus dilakukan jika HP / ponselnya terkena air. Jangan panik dan bingung dengan apa yang harus dilakukan. Tidak ada salahnya untuk melakukan tips berikut ini :

1.  Ambillah handuk kering dan keringkan ponsel anda. Jika ponsel berbentuk flip, maka anda harus membukanya dan mengeringkan layar beserta tombol-tombol ponsel menggunakan handuk kering tersebut.

2. Lepas baterai dan gunakan handuk tersebut untuk mengeringkannya jika masih ada air di dalamnya.

3.  Tunggu dulu kira-kira satu jam, kemudian letakkan kembali baterai ke posisi semula ke dalam ponsel anda, dan berharap ponsel dapat hidup kembali. Namun jika tidak bisa juga, maka segeralah lepas baterainya kembali untuk menjaga komponen lainnya agar tidak rusak.

4.  Diamkan ponsel hingga hari berikutnya. Kemudian pada sore hari, bentangkan handuk di permukaan yang datar di halaman depan atau belakang rumah. Kemudian taruhlan ponsel diatasnya, berikut baterainya untuk dikeringkan. Ketika hari sudah gelap, bawalah ponsel masuk kedalam rumah. Anda dapat mengulangi langkah ini dalam waktu sekitar lima hari.

5. Setelah beberapa hari dilakukan pengeringan dengan sinar matahari, kemudian anda bisa menggunakan blow dryer dengan panas yang rendah, dan menempatkannya sekitar 3 inchi dari baterai ponsel. Ini dilakukan sekitar 30 menit.

6. Kemudian letakkan baterai ponsel kembali ke ponsel, lalu coba nyalakan. Jika anda melihat cahaya dari tombol-tombol ponsel, bukan dari layar, maka hal ini pertanda baik. Ini menandakan bahwa ponsel masih jalan.

7.  Cobalah menekan nomor telepon seperti biasanya, walaupun dalam kondisi layar gelap. Jika terdapat nada panggilan, berarti layar anda akan kembali suatu saat. Namun jika tidak, maka anda dapat mengeringkan ponsel anda seperti langkah sebelumnya.

8.  Jika ponsel anda tidak ada perubahan dalam dua minggu, anda mungkin harus membeli ponsel baru. Bagaimanapun, anda dapat menunggu dan mengeringkannya kembali sesuai langkah diatas berulang kali, terlebih jika ponsel terendam dalam waktu lama, maka akan dibutuhkan waktu lama pula untuk pengeringannya.

Didapat dari berbagai sumber……