Saturday, February 11, 2012

Cerita Anak : Nabi Ibrahim

KISAH NABI IBRAHIM

Kaum Nabi Ibrahim penyembah berhala. Mereka belum mengenal Tuhan yang sebenarnya. Ibrahim remaja sering bingung memikirkannya. Mengapa mereka berbuat durhaka.
Malam datang menggantikan siang. Di langit bertebaran cahaya bintang. Hati Ibrahim kini berguncang karena menyaksikan keindahannya. “Inikah Tuhan yang aku cari ?” bisik Ibrahim dalam hati. Lama ia memperhatikan kerlipan cahayanya. Malam pun perlahan larut menjemput fajar. Bumi terus berputar.

Akhirnya cahaya pagi pun datang. Jutaan bintang itu kini menghilang. “Berarti bintang itu bukan Tuhan. Aku tidak suka Tuhan yang tenggelam !” kata Ibrahim.
Besoknya Ibrahim kembali ke tanah lapang. Di langit ia melihat bola lampu besar. Cahayanya lebih terang. “Sungguh indah bulan itu. Inikah Tuhanku ?’ Diperhatikannya bola bercahaya lembut itu. Dan seperti pengalaman sebelumnya, malam pun perlahan-lahan larut menjemput fajar.

Bumi berputarmenjemput datangnya pagi. Lama-lama bulan pun menghilang. “Ah, itu bukan Tuhan. Aku tidak suka Tuhan yang menghilang !” Ibrahim menangis sebelum menemukan Tuhan. Dia bergumam, “Jika aku tidak diberi ilmu oleh Tuhan, maka aku akan menjadi makhluk yang sesat.”

Tak lama kemudian, dia menyeka air matanya. Ia melihat bola api yang lebih besar bercahaya api. “Oh…ada matahari ! Dia lebih besar daripada bintang dan bulan. Lebih besar dan lebih perkasa. Apakah ini Tuhanku ?” Tetapi, matahari itu juga terbenam. Ibrahim kembali bersedih. “Mustahil bintang, bulan, dan matahari adalah Tuhan !”

Akhirnya Allah memberikan hidayah. Ibrahim bersujud memohon ampun. Ia telah menemukan Tuhan yang sebenarnya. Allah, Rabb Pencipta Alam Semesta. Sejak saat itu Ibrahim bertugas menasehati kaumnya. Tanpa lelah menyampaikan dakwah yang di embannya. Tak bosan-bosannya ia berpesan,” Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa. Tiada Tuhan selain Allah. La illahailallah.”

No comments:

Post a Comment