Friday, February 10, 2012

Artikel Kesehatan : Momok Menakutkan Ejakulasi Dini


Ejakulasi dini masih menjadi momok menakutkan bagi pasangan yang akan menikah. Banyak pria dewasa yang takut menikah karena masalah ini. Sebenarnya ejakulasi dini bisa diatasi jika antar pasangan saling terbuka dan mau untuk menyelesaikannya bersama-sama. Ejakulasi dini yaitu masalah terlalu cepatnya sperma keluar dari batang penis pada saat berhubungan intim. Ada yang menyatakan sebelum penterasi, dan ada pula yang menyatakan pada saat pentrasi serta sesaat setalah penetrasi atau masuknya batang penis ke dalam kemaluan wanita. Hal ini tentu saja menyebabkan terjadinya masalah pada pasutri dikarenakan ketidakpuasan wanita yang tidak tercapai.
Menurut para ahli, hal ini adalah kelainan yang terjadi pada pria yang baru akil balig disebabkan adanya rasa berdosa ketika berhubungan seks serta adanya ketakutan-ketakutan lainnya. Hingga diusia dewasa lebih meningkat karena adanya masalah ketika menjalin hubungan dengan wanita. Jika dilihat pada gejala fisik, ejakulasi dini ini disebabkan oleh adanya peradangan pada kelenjar prostat atau pada sistem syaraf. Penyebab kelainan ini dapat pula terbagi atas dua hal berdasarkan jenis primer dan sekunder. Yang menyebabkan terjadinya ejakulasi dini bersifat primer yaitu yang dikaitkan pada masalah gangguan psikis pada pria yang disebabkan oleh ada nya seksual traumatik apada masa kecil atau pernah mengalami pelecehan seksual. Sedangkan yang menyebabkan terjadinya ejakulasi dini yang bersifat sekunder yang berkaitan dengan beberapa sebab sekaligus yaitu organik, zat tertentu, dan lainnya.
Bagaimana mengatasi ejakulasi dini ?
Ada beberapa cara untuk mengatasi gejala ejakulasi dini. Hal yang sederhana yang perlu dilakukan penderita adalah dengan melakukan latihan serta relaksasi pada tubuh. Yaitu dengan melakukan tekhnik berhenti kemudian mulai, penderita akan terlatih dalam mengkondisikan kepuasan tanpa terjadinya ejakulasi. Pasangan sangat berperan dalam merangsang penis, dengan cara manual maupun dengan hubungan intim hingga penderita merasakan ejakulasi. Hentikan rangsangan dan mulai kembali dalam 20 hingga 30 detik.
Dengan latihan yang rutin, menurut riset lebih dari 95 persen pria berhasil mengontrol ejakulasi inidalam waktu 5 hingga 10 menit atau lebih. Teknik ini juga dapat membantu untuk menurunkan tingkat kecemasan sebagai penyebab utama terjadinya ejakulasi yang cepat. Pemakaian pelindung juga dapat menunda terjadinya hal ini. Jika disebabkan oleh masalah psikologi yang berat, penderita harus menemui psikoterapis.
Jika teknik di atas tidak berpengaruh dalam mengatasi kelainan ini, maka dapat dilakukan reuptake inhibitor guna menunda ejakulasi untuk sesaat. Hal ini akan bekerja untuk peningkatan jumlah serotonin pada tubuh penderita. Ada trik lain  yang mungkin dapat dicoba, yaitu: 1) cobalah memvariasikan pola gerak anda, 2) cobalah untuk mengencangkan otot pubokoksigeus, 3) lakukan penekanan pada telapak jari, 4) cobalah untuk mengubah stimuli dengan mengubah gaya berhubungan dengan cara manual maupun oral. Jika anda merasakan rangsangan, namun tidak merasa mengalami ejakulasi coba hentikan hubungan intim untuk mengatur kapan saatnya ejakulasi. Semoga anda terhindar dari ejakulasi dini.

No comments:

Post a Comment