Saturday, April 28, 2012

Pengusaha Daging Memilih Untuk Menaikkan Harga


Imbas pemblokiran daging dari Amerika Serikat

Jakarta – Pemblokiran yang dilakukan pemerintah untuk aktifitas impor daging dari Amerika Serikat menjadi pemicu ketidakpastian realisasi kuota daging impor pada semester kedua tahun 2012. Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), ini akan membawa dampak yang cukup signifikan, pada semester kedua, permintaan akan kebutuhan daging akan meningkat karena pas dengan momentum Lebaran dan akhir tahun. Pemerintah mengalami kesulitan memasok daging impor sejak awal tahun dikarenakan mengoreksi kuota impor daging. Hal ini disampaikan Ketua Aprindo Tutum Rahanta. Sebelumnya kuota daging impor sepanjang tahun 2012 adalah 70 ribu ton, tetapi kemudian kuota itu diralat oleh pemerintah menjadi 34 ribu ton setahun. Jadi dengan dihentikannya suplai daging yang juga dari Amerika Serikat, suplai daging impor menjadi lebih sedikit dari pemasok.

Pemerintah harus segera mengantisipasi keadaan ini, agar pada kuartal ketiga tahun 2012 tidak terjadi kelangkaan daging impor. Karena jika hal tersebut terjadi, maka akan terjadi lonjakan harga daging impor yang cukup signifikan. Untuk sementara, pemerintah harus mengalihkan impor daging ke Australia atau ke New Zealand. Itu harus diantisipasi sekarang, karena impor daging perlu proses panjang. Di Amerika saja butuh 1-2 bulan. Sekarang ini harga rata-rata daging impor di pasaran berada diatas Rp 80 ribu per Kg, dan jika pasokan macet, harga bisa naik lagi.

Imbas dari kenaikan ini juga lumayan, karena peminat daging impor dari Amerika Serikat cukup besar. Daging impor dari Amerika Serikat merupakan spesialisasi menu steak. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Yanti B. Sukamdani. Steak itu ibarat nasi bagi wisatawan. Jika pasokan daging ini macet, imbasnya wisatawan enggan menjadikan Indonesia sebagai destinasi. Menurut Dirjen Perdagangan Luar Negeri dari Kementrian Perdagangan, Indonesia bisa membuka lagi keran impor daging dari Amerika Serikat, jika negara Paman Sam tersebut bisa membuktikan bahwa daging sapinya tidak bermasalah. Jadi masalah ini tergantung penilaian disana. Kalau mereka sudah selesai dan yakin, keran impor tersebut akan dibuka lagi.

No comments:

Post a Comment