Tuesday, July 17, 2012

Sekilas Tentang Flu Singapura



Setiap ada penyakit baru, banyak masyarakat langsung panik dan selalu menanggapi dengan tergesa-gesa.Begitu pula dengan adanya penyakit flu yang sedang menyerang saat ini yakni Flu Singapura. Tetapi alangkah baiknya, kita jangan terlalu tergesa-gesa dalam menyikapinya dan ikut-ikutan latah. Flu Singapura atau HFMD (Hand, Foot and Mouth Disease) banyak dialami oleh para balita dan anak-anak. Adapun gejala awalnya menyerupai flu, diikuti dengan vesikel atau lepuhan kecil berisi cairan yang biasanya terdapat di tangan, kaki dan mulut. Penyakit ini pada awalnya dikenal sebagai virus yang menyerang pencernaan,namun lambat laun penyakit ini sekarang menyerang saluran pernafasan.

Sebenarnya, flu Singapura ini sudah ada sejak lama. Dikenal pada tahun 1957 di Toronto, Kanada. Pada tahun 1997 sampai 1999, Malaysia dan Taiwan juga ikut terjangkit, diikuti oleh wabah di Singapura di tahun 2000. Kemudian flu ini masuk negara Indonesia dan masyarakat menyebutnya dengan istilah Flu Singapura. Sebenarnya istilah flu Singapura tidaklah tepat.Di dunia kedokteran penyakit ini disebut dengan penyakit tangan,kaki dan mulut atau Hand, Foot, and Mouth Disease. Sejak tahun 2001 kasus-kasus HFMD sering terjadi. Dan dalam beberapa bulan terakhir, pasien yang terkena penyakit ini semakin bertambah. Biasanya penyakit ini banyak terjadi pada bulan Januari dan Juni.

Penyebab terjadinya HFMD adalah virus yang bernama Coxsackie dan kelompok enterovirus lainnya. Cara penularan dari HFMD ini dapat melalui kontak langsung dari orang ke orang melalui cipratan cairan bersin, batuk, air liur dan tinja. Dapat pula melalui kontak secara tidak langsung yakni melaluibarang, handuk, baju atau alat makan dan mainan. Begitu masuk ke dalam tubuh, virus berkembang biak di dinding tenggorokan dan dinding usus lalu menyebar ke organ yang disasar. Virus Coxsackie dan enterovirus tertentu ini memilih kulit dan selaput lendir mulut sehingga biasanya tangan, mulut dan kaki yang diserang. Adapun gejala awalnya adalah demam yang tidak terlalu tinggi 2-3 hari, sakit tenggorokan dan mulut, badan terlihat lesu dan tidak nafsu makan, batuk serta pilek. Kemudian muncul merah-merah di mulut dan bintik yang berisi cairan atau vesikel. Gejalanya juga seperti flu pada umumnya. Vesikel yang timbul di mulut seperti sariawan, terasa nyeri yang mengakibatkan sukar dalam menelan makanan. Selanjutnya timbul ruam atau vesikel (lepuh memerah/blister yang kecil dan rata), papuloesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki. Jika ada muntah, diare atau dehidrasi atau lesu/lemah, maka penderita harus segera dirawat. Jenis virus tertentu gejalanya dapat lebih parah lagi yakni demam tinggi lebih dari 38ยบ selama 2 hari. Adanya gejala flu, sesak nafas, kejang-kejang, ulkus, sariawan pada rongga mulut, lidah dan kerongkongan. Jika sudah samapi seperti ini, segeralah rawat penderita ke rumah sakit terdekat dan disarankan hingga lebuh kering. Rawatlah secara intensif karena bisa menyebabkan kematian.

HFMD ini banyak menyerang bayi dan anak yang berusia dibawah 10 tahun. Namu orang dewasa bisa juga terinfeksi, tetapi tidak sampai menimbulkan gejala karena daya tahannya lebih kuat. Pada anak yang tahan terhadap nyeri dan masih bisa makan, cukup dengan minum banyak dan istirahat saja. Karena yang menjadi masalah adalah ketika bintik merah dan vesikel tersebut ada di mulut dan tenggorokan sehingga menyebabkan si anak susah untuk makan atau terasa sakit ketika menelan makanan. Reaksi sekunder pada penyakit ini adalah radang pada tenggorokan yang menyebabkan susah untuk menelan makanan. Jika ini terjadi, maka anak kurang asupan dan bisa terjadi dehidrasi. Jika sudah seperti ini, maka segera dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit terdekat.

Sebenarnya untuk mencegah penyakit ini sangat mudah dan murah. Jaga kebersihan masing-masing dengan cara rajin untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun terutama sebelum dan sesudah makan dan sesudah buang air besar maupun kecil. Beri anak gizi yang cukup untuk menunjang daya tahannya dan tidak harus mahal. Jangan lupa, beri ASI eksklusif hingga enam bulan dan dilanjutkan sampai anak berusia dua tahun. Walaupun vaksinasi HFMD ini belum ada, si anak harus diberi vaksinasi yang lengkap untuk memperkuat daya tahan tubuhnya.

Didapatkan dari berbagai sumber.

No comments:

Post a Comment