Monday, November 26, 2012

Manfaat Gambas / Oyong Untuk Perangsang Pembentukan ASI

 Aman juga untuk penderita Diabetes Mellitus

Gambas atau oyong terkenal dengan rasanya yang segar dan juga tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia. Banyak ibu rumah tangga yang melihat gambas atau oyong ini sebelah mata. Mereka berpendapat gambas atau oyong hanya sebagai pelengkap sayur berkuah. Tanaman Gambas atau oyong (Luffa acutangula) merupakan tanaman semusim, tumbuh secara merambat dan mempunyai batang yang lemah. Dengan bentuk memanjang mirip dengan mentimun Jepang. Orang Cina menyebutnya dengan siqua, sedangkan orang barat menyebutnya dengan Chinesse Okra. Padahal buah gambas atau oyong ini tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan Okra.

Daun dari gambas atau oyong ini berbentuk panjang dan berlekuk-lekuk. Rasa dari gambas atau oyong ini sangat segar, karena mengandung banyak air dan dipanen saat buahnya masih muda. Sayuran yang satu ini masuk kedalam suku labu-labuan. Dan termasuk komoditi sayuran minor karena belum dibudidayakan secara serius.

Gambas atau oyong ini diduga berasal dari India dan meyebar ke kawasan Asia lainnya, terutama Cina dan Jepang. Tanaman ini banyak ditemukan di daerah tropis karena lebih suka musim kemarau daripada musim penghujan dan dapat hidup di dataran tinggi sampai dengan ketinggian 1.500 meter diatas permukaan laut.

Tanaman Gambas atau oyong tumbuh subur di daerah pegunungan. Sayangnya tidak semua orang mengetahui manfaat gambas atau oyong untuk pengobatan berbagai macam penyakit. Jenis gambas atau oyong yang sering kita temui di pasar adalah dari varietas Angled Luffa Summer Long, yang mempunyai kulit keras dan berbelimbing. Adapun bagian dalamnya mirip sekali dengan spon, empuk dan basah. Inilah jenis yang banyak dikonsumsi. Padahal sebenarnya masih ada beberapa varietas lain yang tak kalah menariknya yakni sukini (zucchini) yang mirip dengan mentimun Jepang atau disebut juga sebagai Edible Luffa dengan tekstur kulit yang lebih lembut.

Pada umumnya sayuran banyak mengandung serat, vitamin dan mineral. Namun lain dengan tanaman gambas atau oyong ini. Meskipun kandungan seratnya setara dengan sayuran labu, ataupun dengan bayam, kandungan mineral dari gambas atau oyong ini tidak sebanyak sayur lainnya. Gambas atau oyong ini mengandung pro vitamin A, vitamin B, dan vitamin C dengan kadar rendah.

Selain mengandung serat, gambas atau oyong juga mengandung beberapa senyawa kimia yang baik bagi kesehatan seperti saponin triterpen, luffein, citruline, cucurbitacin dan sebagainya. Kandungan kalorinya juga rendah, rata-rata hanya 19 kalori per 100 gram, karena mengandung banyak air. Selain dimanfaatkan sebagai sayuran, gambas juga memiliki manfaat bagi kesehatan dan cukup aman bagi penderita diabetes mellitus karena angka glikemik indeknya yang rendah. Gangguan tenggorokan dan asma juga dapat disembuhkan dengan mengkonsusi gambas atau oyong. Dapat juga untuk merangsang pembentukan Air Susu Ibu (ASI) bagi wanita yang sedang menyusui.

Kandungan lain yang terdapat dalam gambas atau oyong ini juga mengandung senyawa cucurbitacin yang dapat menurunkan kadar gula dalam darah dan disebut juga zat anti diabetes. Manfaat lain dari gambas atau oyong ini juga dapat menyembuhkan panas dalam, desentri, melancarkan peredaran darah, dan bahkan konon di India, daunnya bisa digunakan untuk obat desentri, melancarkan air seni, melancarkan haid pada wanita, obat muntah dan penawar racun ular.

Memilih gambas atau oyong yang bagus sangatlah mudah. Lihat saja dari penampakan fisik dan bentuknya. Bila kulitnya masih mulus, teksturnya jika ditekan jari masih keras, itu menandakan gambas atau oyong masih muda dan layak untuk diolah. Semakin empuk, berarti oyong semakin tua. Untuk penyimpanan, gambas atau oyong cukup dibungkus dengan Koran atau kertas dan dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Dengan metode ini, gambas atau oyong dapat bertahan hingga beberapa minggu ke depan.

Didapat dari berbagai sumber…..

No comments:

Post a Comment