Tuesday, January 22, 2013

Waspada Terhadap Step/Stuip/Stip (Kejang Demam) Pada Anak


Orang tua terkadang terlihat panik ketika anak balitanya menderita sakit dan mengalami demam yang disertai pula dengan kejang. Memang wajar jika para orang tua mengkhawatirkan dengan keadaan tersebut, tetapi tidak perlu terlalu panik. Karena si anak bukan sedang mengalami epilepsi. Usahakan dalam menghadapi situasi tersebut dengan sikap tenang dan tepat dalam mengambil tindakan.

Kejang demam yang terjadi pada balita dikenal dengan istilah step atau stuip atau juga stip ini terbagi dalam 2 bagian yakni kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks. Kejang demam berbeda dengan kejang epilepsi. Jika kejang epilepsi terjadi tanpa diawali dengan demam dan berulang secara terus menerus. Sedang kejang demam terjadi tidak terus menerus namun diawali dengan demam.

Kejang demam kompleks  sangat beresiko tinggi untuk terjadi pengulangan serangan serta bisa berkembang menjadi epilepsi. Cara mendeteksinya yaitu dengan mencatat dan mengukur pada suhu berapakah balita mulai mendapat serangan kejang. Hal tersebut dikarenakan setiap anak memiliki batas toleransi yang berbeda. Adapun cirri khas kejang demam pada anak adalah karena kenaikan suhu tubuh diatas 38ºC dan bukan akibat adanya infeksi pada susunan pusat syaraf.

Ambil saja contoh jika seorang balita terkena radang tenggorokan dan demam tinggi, kemudian mengalami kejang. Balita disebut demam bila suhu tubuhnya lebih dari 38ºC (jika diukur lewat ketiak, tambahlah 0,7ºC). Selain badannya demam, gejala lain yang timbul adalah hilangnya kesadaran/pingsan, kulit berubah jadi pucat (bahkan menjadi biru), tubuh (kaki dan tangan) menjadi kaku, bola mata terbalik keatas dan gigi terkatup dan kadang-kadang disertai muntah, biasanya kepala anak terkulai ke belakang (disusul dengan munculnya gerakan kejut yang kuat dan kejang-kejang), dan pada beberapa anak nafas bisa berhenti beberapa saat, serta tidak bisa mengontrol buang air kecil maupun besar. Serangan ini berlangsung hanya beberapa menit dan kejang-kejang akan berhenti, kesadaran balita bertahap kembali pulih.

Bawa segera ke dokter untuk dilakukan perawatan secara intensif jika terjadi demam hingga 40ºC, kejang pada separuh tubuh, mengalami kejang berulang lebih dari dua kali sehari, saat kejang balita berumur kurang dari enam bulan, kejang berlangsung lebih dari 15 menit, mengalami kelumpuhan separuh badan setelah terserang kejang, mengalami kelumpuhan sementara atau menetap.

Didapat dari berbagai sumber…..

No comments:

Post a Comment