Monday, March 12, 2012

Efek Mandi dengan Menggunakan Air Hangat


Negara Indonesia merupakan negara yang berada di jalur garis khatulistiwa, dimana negara yang beriklim tropis. Efek dari tinggal di negara yang beriklim tropis adalah kulit yang mudah kering. Seperti telah menjadi kebiasaan. Ketika beraktifitas diluar ruangan, kulit kita terpapar langsung dibawah sinar matahari. Dan jika kita berada didalam ruangan, kita sering menggunakan Air Conditioner sebagai upaya untuk mendinginkan ruangan. Hal tersebut bisa menyebabkan kulit menjadi kering. Selain itu penyebab kulit kita menjadi kering, bisa juga terjadi karena masalah genetis. DR. Marina Haroen Sp.KK, memaparkan, kulit kering yang disebabkan oleh gen biasa dikenal dengan istilah dermatitis atopic


Permukaan kulit yang kering itu diturunkan melalui gen dari orang tua, biasanya melalui penyakit atau alergi tertentu. “Misalnya karena asma. Atau bisa juga berupa alergi makanan atau cuaca yang membuat kulit kering,”jelas Marina.
Jika tidak menurun dari orang tua, lanjut Marina, kulit kering biasanya terjadi akibat terlalu sering berada didalam ruangan dalam kelembaban rendah dalam waktu yang lama. Misalnya kantor, atau mal yang ber-AC. Dalam ruangan berpendingin, penguapan air dalam tubuh terjadi sangat cepat. Sehingga jika tidak diimbangi intake minum yang cukup, tubuh akan mengalami kekurangan cairan.

Kebiasaan lain yang memicu kulit kering adalah seringnya kita mandi, Bukan hanya air yang membuat kulit menjadi kering, tetapi karena sabunnya. Terlebih jika yang digunakan adalah sabun yang mengandung deterjen ber-PH tinggi. “Sabun yang bersifat basa itu yang justru membuat kulit makin kering. Maka, kalau memang jenis kulitnya kering, hindarilah sabun-sabun ber-PH tinggi,” saran spesialis kulit dan kelamin RSAL Dr Ramelan itu.
Satu lagi yang efeknya jarang disadari orang yakni mandi dengan air panas (hangat). Mengguyur badan dengan air panas (hangat) memang sangat nikmat dan membuat rileks. Tapi jika kebiasaan tersebut dilakukan dengan sering, bisa membuat kadar lemak dikulit kian menipis. “Akibatnya, kulit normal saja bisa jadi kering, apalagi yang sudah kering malah bisa tambah kering lagi.
Penderita kulit kering seringkali mengalami efek ikutan lainnya, yakni gatal-gatal. Kulit akan tampak bersisik dan tidak kenyal. Apabila lapisan kulit terluar digaruk, maka akan menyisakan garis putih. Jika itu dibiarkan, kulit akan pecah-pecah, bahkan bisa menjadi luka yang perih. Disini disarankan, jika gatal-gatal sudah terjadi, maka tidak boleh langsung menggaruk pada bagian yang gatal. Lebih baik diusap-usap atau ditaburi bedak pengurang rasa gatal. Dan untuk mengurangi efek kering, bisa menggunakan pelembab kulit yang mengandung gliserin dan urea. Dalam memakai pelembab pun tetap ada aturannya. Gunakan pelembab sesegera mungkin setelah mandi, tepatnya saat kodisi badan masih dalam keadaan dingin. Agar pelembab yang digunakan dapat menahan kadar air dalam kulit dan tidak cepat menguap.

Dokter kulit biasanya tidak hanya memberikan obat-obatan untuk mengurangi rasa gatal atau menjadikan kulit kembali normal, tetapi juga mengarahkan kepada pola hidup yang lebih baik . Obat hanya akan memberikan kesembuhan sesaat jika orang tersebut tidak mengubah gaya kehidupannya sehari-hari.
Kulit kering yang dibiarkan tanpa ada pengobatan dan perawatan akan menyebabkan eczema. Yakni kondisi lanjut dari kulit kering. Terjadi pada luka pada kulit yang tidak kunjung sembuh. Meskipun begitu, penderita eczema itu biasanya merupakan orang yang sudah memiliki genetic dermatitis atopic sejak lahir.

Perawatan secara alami

Untuk mengatasi kulit kering, disarankan jangan hanya terpaku pada pengobatan secara medis. Bahan-bahan yang bisa ditemukan didapur pun bisa juga dimanfaatkan. Menurut Dr Mangestuti Agil MS, Apt, praktisi ramuan obat tradisional, banyak bahan alam yang mengandung senyawa yang bersifat melembabkan kulit. Nilai plusnya, bahan-bahan tersebut tidak mengandung efek samping yang berbahaya.
Adapun salah satu bahan yang bisa digunakan yakni madu. Untuk mengembalikan kulit kering menjadi normal, madu tidak cukup untuk diminum, tetapi bisa juga diolah menjadi face cream. Agar manfaatnya maksimal, madu ini dicampur dengan putih telur dan minyak almon atau minyak zaitun.
Cara membuatnya cukup mudah. Kocok putih telur hingga kaku, lalu tambahkan madu sembari diaduk terus. Setelah itu, tuangkan minyak perlahan-lahan sambil diaduk. Terapi ini bisa dilakukan setiap malam.
Cara lain yang bisa dicoba yakni masker kuning telur dicampur dengan minyak zaitun. Cukup dengan mencampur aduk kedua bahan tersebut hingga merata. Masker ini baik digunakan setiap dua minggu sekali. Selain itu masker buah-buahan bisa digunakan untuk treatment. Salah satu contohnya masker dari daging buah apokat yang dihancurkan. Kemudian dioleskan ke kulit wajah, leher, tangan dan kaki. Biarkan selama 20 menit agar hasil maksimal bisa diperoleh. Setelah itu dibersihkan hingga bersih. Susu sapi juga mengandung banyak manfaat untuk mengatasi kulit kering karena bisa member nutrisi yang baik untuk melembabkan kulit. Mandi susu ini bisa dilakukan dua minggu sekali.
Kulit kering akan semakin sulit diatasi jika tidak diikuti dengan perubahan pola hidup. Sebaiknya kurangi kebiasaan yang merusak kulit seperti kurang istirahat, kurag asupan gizi, serta minimnya olahraga. Harus seimbang perawatan dari luar dan dari dalam.

Tips-tips lain untuk mengatasi kulit kering yaitu :

1.   Gunakan pelembab jika berada di ruangan ber-AC dalam waktu yang lama.
2.   Gunakan sun screen jika berada di luar ruangan.
3.   Jangan mandi lebih dari dua kali sehari. Biasakan mandi dengan air yang dingin.
4.   Hindari pelembab yang mengandung parfum dan lanolin.
5.   Gunakanlah secara teratur krim malam sebelum tidur.
6.   Batasi konsumsi kopi dan alcohol yang mudah memicu dehidrasi.
7.   Konsumsi suplemen yang mengandung vitamin A dan vitamin E.
8.   Penuhi kebutuhan air minum, bila perlu naikkan asupannya jadi 2-3 liter per hari.



No comments:

Post a Comment