Sunday, April 22, 2012

Laba Bersih BUMN Tembus Rp 123 Triliun


Ternyata masih ada 23 BUMN yang merugi

Jakarta – Rekapitulasi Laporan Keuangan Perusahaan Milik Pemerintah 2011 telah selesai dirampungkan pihak Kementrian Badan Usaha Milik Negara. Ternyata hasilnya melampaui target yang telah ditetapkan. Hasil rekapitulasi tersebut naik tajam dibandingkan dengan target . “Realisasi pastinya adalah 123,9 triliun”, lanjutnya. Hasil ini meningkat 19,24 persen dari perolehan tahun 2010 yang hanya Rp 103,9 triliun.
 Perusahaan milik negara yang termasuk penyumbang terbesar adalah Pertamina dan PLN sekitar Rp 28,28 triliun. Selanjutnya adalah BUMN yang telah Tbk dari sektor perbankan sekitar Rp 34,70 triliun. Kemudian peringkat ketiga disumbang oleh BUMN Tbk non perbankan Rp 35,62 triliun. Kemudian BUMN yang lain menyumbang Rp 25,31 triliun lanjut Wahyu.

Sepanjang tahun 2011, BUMN berhasil meraup omzet Rp 1.387,66 triliun dari sisi revenue (penjualan), Disini Pertamina dan PLN menyumbang pendapatan terbesar, yaitu sebesar Rp 798,69 triliun, kemudian BUMN Tbk sektor Perbankan Rp 127,06 triliun, BUMN Tbk Non Perbankan Rp 244,18 triliun dan BUMN yang lain sebesar Rp 249,57 triliun.

Dengan hasil tersebut, Kementrian BUMN menyatakan masih harus bekerja keras untuk mengentaskan BUMN-BUMN yang lain yang masih merugi. Tercatat dalam 2011, masih ada 23 BUMN yang masih merugi. Kerugian tersebut mencapai Rp 3,23 triliun. Disini didapat data dari Kementrian BUMN bahwa kerugian terbesar pada tahun 2011 dalah PT. PAL Indonesia dengan kerugian Rp 1,17 triliun, kemudian disusul oleh PT, Merpati Nusantara sekitar Rp 778,6 miliar, PT. DI (Dirgantara Indonesia) Rp 356,52 miliar, PT. Danareksa Rp 317,02 miliar, PT, Bahana PUI Rp 187,76 miliar, PTPN (PT. Perkebunan Nusantara) XIV Rp 113,38 miliar. Dan yang terakhir adalah PT. Kertas Leces Rp 84,97 miliar.

Tidak mudah menyehatkan BUMN-BUMN yang sakit dalam waktu singkat. Hal tersebut diakui oleh Pandu Djayanto, Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis, BUMN-BUMN tersebut diminta untuk lebih efisien lagi dan menggenjot bisnis yang dapat meningkatkan penghasilan. Wahyu mengatakan, untuk target tahun 2012 berdasar RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan), BUMN menargetkan perolehan pendapatan sebesar Rp 1.495,68 triliun. “Dan laba bersih, kami targetkan Rp 145,56 triliun”, lanjutnya menegaskan. Bisnis ini nantinya akan mendapat sokongan dana belanja investasi Rp 217,3 triliun. Pemerintah berharap dapat meraup dividen hingga Rp 30,7 triliun untuk kinerja pada tahun 2012. Wahyu juga menambahkan, bahwa penerimaan dividen tahun lalu sebenarnya bisa bertambah karena pemerintah belum memasukkan setoran dari PT, Krakatau Steel, Tbk yang mencapai Rp 956 miliar yang berasal dari kapitalisasi laba yang diperoleh dari Januari hingga September 2011.(MSH)

No comments:

Post a Comment