Sunday, February 24, 2013

Merawat Organ Kewanitaan (Vagina)


Banyaknya iklan pembersih yang ditawarkan untuk organ kewanitaan harus disikapi dengan bijaksana. Jangan hanya ikut-ikutan iklan, atau tergiur dengan ajakan bintang iklannya. Organ intim wanita memerlukan perawatan yang efektif dan efisien. Merawat vagina agar selalu bersih setiap saat penting sekali dilakukan oleh seorang wanita. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya berbagai macam penyakit kelamin seperti kanker serviks, bau tidak sedap, dan keputihan yang paling sering dikeluhkan oleh seorang wanita.

Fenomena yang ada, masih banyak wanita yang kurang menyadari hal tersebut. Kadang-kadang malah banyak yang termakan iklan prouk pembersih dan perawatan vagina yang kurang tepat. Masih ada yang salah kaprah tentang pemakaian larutan pembersih organ kewanitaan. Pembersih tersebut dipakai hanya pada kondisi tertentu dan tidak boleh tiap hari.

Jika kita membaca ph yang terkandung didalam cairan pembersih tersebut, rata-rata memiliki derajat keasaman yang sama. Apalagi mereka mengklaim bahwa cairan tersebut dibuat dengan bahan-bahan yang alami. Namun kenyataannya, tidak semua bahan yang terkandung dalam cairan tersebut 100 persen alami.

Sebenarnya membersihkan organ intim kewanitaan itu cukup dengan membilas area kewanitaan dengan air bersih setiap habis buang air kecil maupun buang air besar. Kemudian keringkan dengan handuk atau tisu yang tanpa parfum. Ini dilakukan dengan tujuan agar area kewanitaan bebas dari lembab dan tidak menjadi sarang bakteri dan jamur. Pemakain pembersih kewanitaan pabrikan dalam jangka waktu lama dan sering, justru akan merusak keseimbangan flora normal vagina dan akan mengganggu derajat keasaman organ intim.

Penggunaan pantyliner yang sedang trend di kalangan wanita perkotaan selain larutan pembersih khusus juga tidak dianjurkan untuk tiap hari. Benda tersebut menjadikan vagina tidak bebas untuk bernafas. Malah bisa menimbulkan keputihan yang tidak diinginkan oleh seorang wanita. Perubahan abnormal pada vagina dapat menimbulkan pertanda awal adanya masalah pada organ kewanitaan tersebut. Perubahan-perubahan tersebut bisa ditandai dengan frekuensi buang air kecil, vagina mengeluarkan bau dan cairan, sensasi terbakar ketika buang air kecil.

Kondisi diatas bisa berpengaruh terhadap kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi. Oleh sebab itu, menjaga kesehatan organ kewanitaan dapat mencegah terjadinya masalah pada organ intim. Selain itu, gunakanlah celana dalam yang berbahan dari katun, karena katun merupakan bahan kain terbaik yang sesuai dengan untuk semua jenis kulit. Bahan dari katun tersebut mudah menyerap keringat dan nyaman di kulit sehingga tidak cepat lembab. Disarankan pula ganti celana dalam sehari dua kali, apalagi ketika udara sedang panas-panasnya. Jangan menggunakan celana yang terlalu ketat, karena bisa mengakibatkan tertekannya otot vagina dan membuat daerah kewanitaan menjadi lembab. Jika hal tersebut terjadi, maka akan berpeluang besar tumbuhnya jamur didaerah tersebut.

Begitu pula ketika sedang berada di toilet umum. Apabila menggunakan air untuk membersihkan daerah kewanitaan, usahakan menggunakan air yang langsung mengucur dari kran, bukan menggunakan air yang berasal dari bak penampungan. Menurut penelitian, air yang ditampung dalam bak penampungan yang berada di toilet umum, dapat mengandung bakteri dan jamur. Setelah itu, gunakan tisu yang lembut dan tidak mengandung parfum untuk mengeringkannya hingga benar-benar kering.

Jika dalam keadaan menstruasi, gunakan pembalut dengan permukaan yang lembut dan kering agar tidak timbul iritasi. Jangan lupa ganti pembalut sesering mungkin minimal 5-6 jam sekali saat aliran darah sedang banyak-banyaknya.

Didapat dari berbagai sumber…….

No comments:

Post a Comment