Tips Praktis Mencegah Ayam Kerdil
Kekerdilan pada ayam memang disebabkan
oleh bibit yang kurang baik, namun tidak hanya itu saja yang menyebabkan
kekerdilan pada ayam, ternyata faktor manajemen pemeliharaan juga merupakan
faktor yang membuat ayam itu kerdil atau tidak dapat tumbuh dengan normal.
Kasus ayam kerdil atau pertumbuhan
lambat (slow growth) tidak hanya
menyerang pada ayam pedaging saja, kasus ini juga bisa terjadi pada ayam pullet. Jadi diperlukan manjemen
pemeliharaan yang baik untuk mencegah atau paling tidak untuk meminimalisir slow growth pada peternakan.
Biasanya, jika sudah dijumpai ayam
kerdil di peternakan, sebaiknya ayam tersebut segera untuk dimusnahkan atau
dipanen dini apabila memungkinkan untuk menghindari kerugian lebih lanjut.
Pemusnahan ayam dapat dilakukan pada ayam
pullet yang mengalami kekerdilan. Selain dua faktor diatas, musim penghujan
juga memiliki peran terhadap kasus ayam kerdil ini. Pada saat musim penghujan,
kasus penyakit yang terjadi biasanya adalah penyakit-penyakit yang terkait
dengan pernafasan dan pencernaan. Penyakit kekerdilan pada ayam ini dapat
terjadi karena berbagai sebab, bisa karena pencernaan terkait dengan pakan,
bibit ayam itu sendiri yang jelek atau bisa juga dari serangan virus. Kaitan
antara musim penghujan dan pakan adalah pada soal kualitas pakan dan manajemen
penyimpanan pakan di kandang. Bahkan musim penghujan sangat erat berkaitan
dengan soal kualitas pakan yang ditumbuhi jamur yang bisa menyebabkan mikotoksikosis yang ujung-ujungnya juga
bisa menyebabkan kekerdilan pada ayam. Jadi diperlukan perhatian khusus dalam
penyimpanan pakan pada saat musim penghujan, sehingga tidak mudah ditumbuhi
jamur.
Adanya jamur, cadinda, maldigesti, dan
kapang bisa menyebabkan absorbsi di
usus. Dahulu kejadian ini hanya terjadi pada ayam broiler, namun hal
tersebut sekarang juga bisa terjadi pada ayam
layer pada masa pemeliharaan dara. Pertumbuhannya terhambat, umur masa
produksi juga melambat. Secara patologi anatomi terjadi kerusakan usus,
pankreas, dan proventrikulus yang menyebabkan terjadinya malabsorbsi.
Lingkungan yang curah hujannya cukup tinggi
juga bisa menyebabkan kadar oksigen turun drastis, terutama didaerah pegunungan
dan ditunjang lagi dengan kurangnya pemanas. Hal ini juga bisa berpengaruh
dengan pertumbuhan ayam secara normal. Ketika cuaca tidak beraturan, ini yang
menyebabkan kelembaban, suhu, level oksigen dan CO₂ menjadi sangat sulit untuk diatur dan
dikendalikan dalam hatchery. Padahal
kita tahu bahwa embrio modern sangat rentan dalam hal kebutuhan oksigen.
Tercukupi atau tidaknya oksigen sangat berpengaruh pada aktifitas ayam termasuk
dalam kegiatan makan.
Pada masa brooding juga memberikan peran yang tidak kalah pentingnya. Ketika
akhirnya peternak memutuskan memasukkan DOC (Day Old Chick / anak ayam umur sehari ) ke dalam kandang,
persiapannya brooding harus sudah
siap. Persiapan tersebut meliputi chick
guard, pemanas, tirai dalam, tirai luar, tempat minum dan tempat pakan.
Jika kandang berwujud kandang panggung, maka seluruh lantai harus ditutup. Chick guard berdiameter 3 M untuk 750
ekor, kemudian pemanas dinyalakan 2 jam sebelum DOC datang. Yang perlu
diperhatikan pula yakni suhu brooding setiap
saat terutama pada dini hari saat suhu terdingin yaitu sekitar jam 2 pagi, dan
pada saat siang hari saat suhu terpanas antara jam 11-14. Bila konrol suhu
dapat dilakukan dengan baik, maka anak ayam akan merasa nyaman. Suhu yang tidak
terlalu panas atau tidak terlalu dingin, membuat anak ayam dapat makan dan
minum dengan baik. Untuk mengatasi masalah kekerdilan pada ayam dengan kondisi
lingkungan yang sangat dingin, pemanas harus kuat betul. Yang terpenting adalah
kepekaan terhadap suhu. Usahakan ada thermometer
di setiap kandang. Jika tidak ada dapat menggunakan tubuh peternak sebagai
patokan dan atau melihat pola penyebaran anak ayam yang merata pada saat itu.
Peternak harus tahu kapan mengatur suhu brooding
dan kandang.
Perlu diingat, kondisi brooding akan mempengaruhi penyerapan
kuning telor. Bila suhu terlalu panas, kuning telor akan menjadi kering, begitu
pula sebaliknya jika tidak panas, saluran kuning telor akan menyempit.
Kedua-duanya akan menyebabkan kuning telor menjadi tidak sempurna. Padahal
dalam kuning telor selain terdapat cadangan makanan, hormon, vitamin, juga
merupakan sumber kekebalan yang diturunkan dari induk. Bila kuning telor tidak
terserap sempurna, akan ada masalah kesehatan pada anak ayam. Hal itu penting
untuk menjaga kekbalan pada anak ayam, sebab apabila kekebalan yang diwariskan
dari induk lemah, bisa menyebabkan ayam mengalami gagal dalam pertumbuhannya
dan rentan terhadap berbagai macam penyakit.
Selain itu, penyesuaian tirai juga
harus dilakukan dengan rajin. Ada saatnya membuka, dan ada saatnya menutup,
bahkan menutup tirai dengan rangkap. Dalam kondisi hujan yang terus menerus dan
kondisi cuaca berkabut, diperlukan tirai tambahan. Namun sayangnya dalam
kenyataannya untuk daerah-daerah yang dingin, tirai tidak dibuat rangkap. Tirai
rangkap sangat dibutuhkan pada kondisi ini. Kemudian operator jangan sampai
teledor dalam mengatur pemanas kandang. Jika ingin praktis, atau mengurangi
kelemahan ini, bisa digunakan pemanas yang otomatis. Pemberian disinfektan pada
pusar ayam yang basah juga diperlukan. Tindakan ini bertujuan untuk
meminimalisir infeksi yang berakibat kerdil pada ayam.
Yang paling penting, jika ditemui
adanya ayam yang menunjukkan cirri-ciri kekerdilan, maka sesegera mungkin untuk
mengeliminasinya dengan tujuan untuk menghindari persebaran penyakit ke ayam yang
lainnya. Dan untuk menghindari kerugian yang lebih besar lagi karena ayam yang
mengalami kekerdilan akan makan sebagaimana layaknya ayam yang normal, namun
pertumbuhan beratnya tidak mencapai separuh dari berat ayam yang normal.
Didapat
dari berbagai sumber………….
No comments:
Post a Comment