Jakarta
– Susu merupakan komposisi yang sempurna sebagai pelengkap makanan sehat.
Nutrisi dalam susu sangat diperlukan tubuh manusia. Secara alamisusu mengandung
vitamin A, B3, B6, B12, D, E, dan K, Kalsium, Magnesium, Fosfor dan Zinc. Susu
juga merupakan sumber protein lengkap (whey dan kasein) yang penting untuk
pertumbuhan. Salah seorang ahli gizi Fakulas Kedokteran Unair, Prof, dr Bambang
Wirjatmadi, MS, MCN, PhD, SpGK, menjelaskan bahwa kebiasaan meminum susu sangat
baik. Selain untuk kesehatan tubuh, susu bermanfaat untuk menghindari tulang
keropos atau osteoporosis pada usia dini. Sebab, tingginya kadar kalsium dalam
susu akan menguatkan tulang-tulang dalam tubuh.
Susu
tidak hanya dibutuhkan anak-anak, tetapi juga semua umur yang setiap hari
membutuhkan kalsium dan protein dalam beraktifitas. Bambang menyebutkan, susu
merupakan emulsi lemak dalam air yang mengandung mineral potassium, kalsium,
magnesium, klorida, fosfor dan sulfur. Komposisi kimia susu antara lain terdiri
atas 80 persen kasein, 18 persen laktalbumin, dan 0,05 hingga 0,07 persen
laktoglobulin. Karbohidrat yang terdapat di dalam susu adalah laktosa.
Didalamnya tersusun atas glukosa dan galaktosa. Karena itu, kadang rasa dan bau
yang khas pada susu, mempunyai hubungan dengan kandungan laktosa yang tinggi
dan klorida yang relatif rendah. “Karena itu, susu sangat baik untuk dikonsumsi
pada pagi hari untuk menambah energi,” katanya.
Pada
saat ini, masyarakat dihadapkan pada banyak pilihan jenis susu, salah satunya
adalah susu cair. Menurut Bambang, susu cair sangat mudah dikonsumsi karena
bisa langsung diminum. Susu cair akan lebih praktis karena tidak perlu diseduh
terlebih dulu. “Kita tidak perlu memperhitungkan komposisi air dan susunya saat
hendak diminum,” papar Guru Besar Bagian Gizi Masyarakat Unair tersebut. Selain
mudah dikonsumsi, susu cair mempunyai kandungan gizi yang masih utuh. Tidak ada
penambahan zat lainnya.
Mengonsumsi susu cair juga jadi kebiasaan keluarga Ika
Putri yang pernah tinggal di Illinois, Amerika Serikat selama tiga tahun. Di
Illinois jarang ada milk powder, yang umum adalah fresh milk. Selepas ASI atau
sekitar usia 1,5 tahun, anakku yang pertama langsung menyambung konsumsi susu
dengan susu cair,” ujar Kepala Program Studi D-3 Bahasa Inggris Unair tersebut.
Sepulang ke Indonesia, kebiasaan minum susu cair masih diteruskan. “Anak-anak
saya lebih terbiasa dengan susu cair daripada susu bubuk. Apalagi berdasar
informasi, kandungan gizi susu cair lebih baik daripada susu bubuk,” jelas Ika.