Ada
beberapa hal yang perlu diketahui oleh anggota keluarga penderita pasien
stroke. Hal ini perlu disampaikan agar dalam penanganan terhadap penderita
stroke tidak salah. Stroke merupakan gangguan fungsi syaraf yang terjadi secara
mendadak akibat adanya gangguan peredaran darah ke otak. Diantara penderita
penderita stroke yang hidup, sekitar setengahnya akan pulih dengan baik, dan
setengah yang lainnya akan mengalami gangguan yang menetap dan mengalami
kecacatan.
Untuk
perbaikan penderita stroke memerlukan waktu. Perbaikan optimal terjadi dalam
tiga bulan pertama, selanjutnya perbaikan melandai antara 3-6 bulan setelah
stroke, namun masih dapat terjadi perbaikan dalam 1-2 tahun setelah stroke.
Perbaikan-perbaikan ini tergantung pada lokasi dan jenis stroke, kelainan yang
diakibatkan, status kesehatan penderita sendiri dan motivasi.
Penanganan
lain pasca stroke bisa menggunakan metode fisioterapi. Penanganan model ini
pada prinsipnya adalah proses pembelajaran sensomotorik pada pasien dengan
metode-metode tersebut diatas. Tetapi hal tersebut waktunya amat sangat
terbatas. Lain halnya dengan keluarga pasien yang memiliki waktu yang banyak
bertemu dengan pasien dibandingkan dengan waktu bertemunya pasien dengan
fisioterapis. Penanganan yang salah terhadap pasien stroke akan menghasilkan
proses pembelajaran sensomotorik yang salah pula. Hal tersebut justru akan
memperlambat proses perkembangan gerak.
Hal-hal
yang yang perlu diketahui oleh keluarga pasien adalah secara umum kondisi
pasien pasca stroke sering kali mengalami masalah pada kestabilan emosional
karena adanya perubahan kemampuan dalam melakukan aktifitas. Keluarga pasien
harus segera tanggap mengenai hal tersebut agar dapat melakukan pendekatan
kooperatif dengan pasien. Penanganan dini yang tepat akan mengurangi tekanan
psikologis tersebut. Seorang pasien stroke selalu merasa putus asa karena
pasien merasa kelumpuhan seakan-akan pasti tidak dapat dipulihkan lagi. Jadi
keluarga pasien harus memberikan keyakinan mengenai potensi kesembuhan kepada
si pasien.
Motivasi
pasien akan mengarah ke tren yang positif jika penanganan kepada pasien
dilakukan secara positif oleh keluarga pasien. Pada pasien pasca stroke yang
mengalami kelemahan biasanya hanya pada salah satu sisi tubuh daerah lengan dan
tungkai harus diberikan terapi secara tepat. Selain itu penderita juga bisa
dilatih kembali untuk aktifitas fungsional sehari-hari seperti duduk, berdiri,
dan seterusnya.
Didapat dari berbagai
sumber…
No comments:
Post a Comment