Propolis Brazilian
Propolis
Brazilian dihasilkan dari air liur lebah dicampur dengan getah-getah pepohonan
dan pucuk daun-daun muda dari hutan tropis dataran tinggi Brazil yang terhindar
dari polusi. Brazil merupakan negara yang terkenal sebagai penghasil propolis
berkualitas terbaik karena kandungan Bioflavonoidnya paling tinggi (Majalah
Trubus, Januari 2010). Fungsi utama propolis bagi sarang lebah adalah sebagai
pelindung sarang lebah dari gangguan kontaminasi virus, bakteri dan jamur.
Bioflavonoid
yang terdapat dalam propolis mempunyai 5 (lima) fungsi utama, yaitu :
1. Sebagai nutrisi otak dan tulang, sangat baik
untuk pertumbuhan balita, serta mencegah osteoporosis bagi manusia.
2. Antibiotik alami bagi tubuh manusia, tidak
ada efek samping dan mudah diserap oleh tubuh.
3. Menungkatkan kekebalan tubuh dari serangan
virus, bakteri dan jamur.
4. Anti mutan, yaitu pembelahan sel yang tidak
sempurna, penyebab utama kanker dan tumor.
5. Menyembuhkan berbagai luka luar dan luka
bakar secara cepat dan sempurna.
Dari berbagai penelitian oleh ahli
medis dari seluruh dunia pada hakekatnya memperkuat atau mempertegas kebenaran
sesuai firman Tuhan dalam kitab suci Al-Qur’an surat An Nahl ayat 69 :
“Dan dari perutnya lebah keluar
cairan/minuman yang beraneka warnanya, disanalah ada obat untuk manusia”
Fungsi propolis bagi tubuh manusia
adalah :
1. Sebagai suplementasi, karena propolis kaya
akan zat-zat yang dibutuhkan untuk membangun tubuh dan mengaktifkan kelenjar
thymus, propolis mengandung semua vitamin dan semua mineral yang dibutuhkan
oleh tubuh manusia.
2. Propolis juga banyak mengandung zat aktif
yang berfungsi sebagai obat untuk berbagai macam penyakit, bersifat alami.
Reaksi
sembuh bagi pengguna Propolis Brazilian :
Propolis mampu mengeluarkan berbagai
racun yang sudah lama mengendap di dalam tubuh dengan cepat. Saat proses
pengeluaran racun berlangsung, akan terjadi sedikit “gangguan”. Kondisi
tersebut dinamakan sebagai “reaksi sembuh” atau tanggapan baik. Reaksi sembuh
muncul hanya sementara waktu dalam rangkauntuk proses penyembuhan penyakit.
Oleh karena itu, tidak perlu khawatir jika muncul reaksi setelah mengkonsumsi
Propolis Brazilian.
Reaksi terjadi pada seseorang akan
berbeda dengan yang terjafi pada orang lain. Pada sebagian orang bahkan tidak
akan merasakan reaksi apapun. Hal ini tergantung pada keadaan dan kondisi tubuh
seseorang. Seorang dengan kondisi dan kesehatan yang prima, tidak akan
merasakan reaksi apapun.
Propolis atasi 30 macam penyakit yang
terbukti secara ilmiah (Majalah Trubus Januari 2010)
7
Sumbatan
Nikotin dalam rokok menebalkan dinding
pembuluh darah di jantung (60-100%), sehingga menyumbat pembuluh dara arteri
koronia. Antioksidan dalam propolis mengikat radikal bebas sehingga sumbatan
terkikis, menjaga, dan mempertahankan elastisitas dan daya kapilaris aorta
serta vena jantung.
“Tubuh sakit karena nutrisi tak
seimbang. Padahal tubuh memerlukan 7 nutrisi yaitu protein, karbohidrat, lemak,
serat, vitamin, mineral dan air. Propolis mengandung 7 unsur nutrisi tersebut,”
kata dr.Hafuan Lutfie yang mendalami propolis sejak 17 tahun silam.
Propolis vs Demam Berdarah Dengue
(DBD)
Menurut ahli DBD (Demam Berdarah
Dengue) dari Universitas Airlangga, Prof. Dr. dr. H. Soegeng Soegijanto, SpA
(K), DTM & H, virus dengue yang masuk ke dalam tubuh manusia menyerang
monosit salah satu tipe dari sel darah putih yang berperan membangun sistem
kekebalan tubuh. Virus dengue juga menyerang sunsum tulang belakang, dampaknya
fungsi produksi trombosit terhambat, serta virus juga dapat merusak trombosit
darah.
Menurut dr. Hafuan Lutfie, MBA, dokter
yang meresepkan propolis dan produk perlebahan sejak 2002, propolis
menonaktifkan virus dengan menguraikan protein penyusunnya. Akibatnya, virus
kehilangan daya serang terhadap sel. Mineral dan vitamin madu tambahan dalam
propolis, mempercepat produksi trombosit untuk menggantikan sel yang rusak,
angka trombosit meningkat tajam dan mempercepat pemulihan stamina, mencegah
infeksi penyakit sekunder dan mengurangi efek samping obat sintetis.
“Dalam 1 tetes propolis terdapat
kandungan Bioflavonoid yang setara dengan makan 500 buah jeruk segar”.
Riset
ilmiah
Bagaimana efek mengkonsumsi propolis
dalam jangka yang panjang?
Menurut Master Biologi alumnus
Universitas Gadjah Mada, Dra. Mulyati Sarto, M.Si dengan menguji toksisitas
subkronik dari propolis. Hasilnya adalah, mengkonsumsi propolis dalam jangka
panjang, tidak menimbulkan kerusakan pada darah, organ hati, dan ginjal.
“Tingkat toksisitas propolis tidak ada, sangat aman apabila dikonsumsi dalam
jangka panjang”.
Tes ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capasity) untuk mengukur efektifitas
antioksidan yang terkandung dalam makanan. Menurut Dr. Nuri Andarwulan, ahli
pangan dan gizi dari Institut Pertanian Bogor, dalam pengujian biasanya
menggunakan turunan radikal bebas seperti peroksida. Semakin besar nilai ORAC,
kian kuat komoditas itu melawan radikal bebas yang memicu beragam penyakit
degenerative seperti kanker.
Bukti Khasiat dari Lab
Propolis berpotensi meningkatkan
kekebalan tubuh para penderita HIV/AIDS.
Siapa yang tidak merinding mendengar
kata AIDS. Menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat infeksi human
immunodeficiency virus HIV yang memicu munculnya beragam penyakit? Menurut data
World Health Organization (WHO), sekitar 2 juta penduduk dunia meninggal akibat
AIDS sepanyang tahun 2008. Jumlah itu mungkin turun jika para pengidap AIDS
menegenal propolis.
Propolis memang belum dibuktikan
secara klinis bisa mengatasi HIV. Namun, berdasarkan riset in vitro di
laboratorium yang dilakukan para peneliti dari University of Minnesota,
Minneapolis, Amerika Serikat, propolis berpotensi meningkatkan kekebalan tubuh
para penderita HIV/AIDS. Tim peneliti menduga zat antiviral yang terkandung
dalam propolis dapat menghambat masuknya virus kedalam CD4 + limfosit.
Propolis dosis 66,6? g/ml dalam kultur
sel CD4 + sel T dalam sistem kekebalan yang memiliki reseptor CD4, mampu
menghambat ekspresi virus HIV maksimal 85%. Lazimnya pada penderita HIV/AIDS,
virus mematikan itu menginfeksi sel bereseptor CD4 dan merusaknya. Makanya,
jumlah sel ber-CD4 pada penderita HIV/AIDS turun jauh dibawah angka normal.
Pada orang sehat, jumlahnya sekitar 500-1.500/mm3 darah.
Propolis sebagai Anti Kanker dan Anti
Mikroba
Propolis berperan meningkatkan
kekebalan penderita TBC, obat standar bekerja secara langsung menyerang bakteri
TBC. Kombinasi obat dan propolis, mematikan TBC sekaligus mengurangi kerusakan
paru-paru akibat serangan bakteri. (Dr. dr. Eko Budi Koendhori, M.Kes).
Berdasarkan riset yang dilakukan di
Lab pengujian dan penelitian terpadu (LPPT) UGM oleh Dr. dr. Eko Budi
Koendhori, M.Kes, propolis dapat menghambat sel kanker HeLa (sel kanker
serviks), Siha (sel kanker uterus), serta T47D dan MCF7 (sel kanker payudara).
Sejalan dengan penelitian dr. Woro
Pratiwi, M.Kes, SpPD, dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK
UGM), “perlu dikaji penggunaan propolis dengan obat anti kanker terstandar
untuk memberikan efek Terapi optimal dan efek samping minimal”.
Kandungan nutrisi propolis sangat
lengkap. Prof. Dr. Mustofa, M.Kes, Apt, Kepala Bagian Farmakologi dan
Toksikologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada membuktikan, propolis
memiliki khasiat karena kandungan lebih dari 180 fitokimia. Beberapa
diantaranya adalah Flavonoid dan berbagai turunan asam orbonat, fitosterol dan
terpenoids. Zat-zat tersebut terbukti memiliki berbagai sifat anti infalmatori,
anti microbial, anti histamine, anti mutagenik, dan anti alergi. Flavonoids
bersifat anti oksidan yang dapat mencegah infeksi serta turut menumbuhkan
jaringan.
Cara Pemakaian dan Penggunaan Propolis
Untuk perawatan dan penyembuhan organ
tubuh bagian dalam dengan cara diminum. Ambil ¼ (seperempat) gelas 250cc air
putih hangat-hangat kuku atau suhu sekitar 40-45 derajat celcius.
- Bagi orang sehat : 3-5 tetes, sehari 3 kali
diminum pagi sebelum sarapan, siang, dan menjelang tidur.
- Bagi orang sakit : 8-12 tetes, sehari 4-5
kali diminum pagi, siang, sore dan menjelang tidur.
- Perhatian !!!, jangan mengaduk propolis
dengan sendok dari besi atau logam sejenis, karena dapat mengurangi khasiat
dari propolis.
- Jangan dicampur dengan air es atau air
dingin karena propolis tidak mudah larut dalam air dingin.
- Jangan dicampur dengan air panas/mendidih,
karena akan merusak zat-zat yang terkandung dalam propolis.
- Jangan diminum bersamaan dengan obat-obatan
dari kimia (non alami).
Untuk penyembuhan luar :
- Oleskan
pada bagian luka, lebam, atau bagian yang sakit pada bagian tubuh.
Didapat
dari berbagai sumber…..
Anda ingin mengkonsumsi Propolis
Brazilian ?
Untuk wilayah Nganjuk, Tulungagung,
Kediri, Pare, Blitar dan Jombang, hubungi :
Sugeng – 0888 709 1323 / 0856 4903
2021 / 0877 5911 0515 / 0852 3131 7574 / Pin BB 27732204
Baca juga artikel :
No comments:
Post a Comment