Didaerah
perkotaan, mencari lahan kosong ibarat mencari jarum di tumpukan jerami. Tetapi
jika kita cerdas, sesempit apapun lahan kosong pasti kita bisa manfaatkan.
Aktifitas berkebun di rumah akan makin lengkap jika pupuknya juga berasal dari
dapur sendiri.
Sudah banyak yang memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi pupuk
kompos. Selain untuk meringankan beban secara ekonomi, dapat pula dijadikan
kegiatan dalam mengisi waktu senggang yakni daur ulang sampah.
Ada
dua cara praktis dalam mengolah sampah rumah tangga, yaitu dengan metode
keranjang takakura yang sudah banyak diperkenalkan untuk publik dan metode
komposter. Untuk metode yang kedua ini yang paling banyak digemari, karena
sangat praktis.
Untuk
sementara ini, yang bisa diolah hanyalah sampah organik saja. Bisa sampah
dapur, serta sampah di lingkungan sekitar rumah. Terutama daun-daun kering yang
berserakan dan belum termanfaatkan. Yang paling penting pengetahuan kita
mengenai sampah mana yang cepat dapat diurai. Itulah yang kita manfaatkan.
Membuat
komposter sendiri tidaklah begitu rumit. Jika tidak berkenan untuk membeli tong
plastik, kita juga bisa memanfaatkan wadah-wadah bekas yang berbentuk silinder
dan tidak terlalu kekecilan. Langkah selanjutnya, beri lubang kecil-kecil di
sekeliling wadah itu untuk airasi. Dan perlu diketahui bahwa pertukaran dapat
mempercepat sampah untuk terurai. Setelah wadahnya siap, sampah organik bisa
dimasukkan kedalamnya. Ada baiknya jika sampah tersebut dicincang terlebih
dahulu agar proses penguraiannya semakin cepat. Tetapi jika kita jijik atau
enggan juga tidak apa-apa jika sampah tersebut tidak dicincang. Namun, jika
partikelnya besar, proses penguraiannya juga lebih lama.
Langkah
penting selanjutnya untuk membuat pupuk komposter adalah penambahan
bioaktivator atau lebih dipahami sebagai bakteri pengurai untuk menguraikan
sampah. Cukup siramkan sedikit bakteri kedalam tumpukan sampah, maka
bioaktivator akan bekerja mengurai sampah dan juga untuk menghilangkan bau yang
timbul dari sampah organik tersebut. Berbeda dengan sistem takakura yang harus
diaduk tiap hari, untuk sampah di komposter hanya perlu ditambah bakteri
seminggu dua kali.
Tindakan
berikutnya untuk sistem komposter adalah jangan lupa untuk selalu menjaga
tumpukan sampah agar tetap lembab. Karena itu kondisi yang disukai bakteri
dalam mencacah sampah. Jika itu teratur dilakukan, pupuk kompos akan siap
digunakan dalam waktu empat sampai lima pekan. Untuk kegiatan berkebun,
upayakan memulai dari kegiatan yang paling gampang dan simpel. Pilih tanaman
yang mudah untuk dipelihara dan teknik pemupukannya yang bisa dilakukan
disela-sela kesibukan anda bekerja. Buat se-enjoy mungkin, biar tidak mudah
bosan. Selamat mencoba ya……
No comments:
Post a Comment