Negara
Indonesia merupakan negara yang berada di jalur garis khatulistiwa, dimana
negara yang beriklim tropis. Efek dari tinggal di negara yang beriklim tropis
adalah kulit yang mudah kering. Seperti telah menjadi kebiasaan. Ketika
beraktifitas diluar ruangan, kulit kita terpapar langsung dibawah sinar
matahari. Dan jika kita berada didalam ruangan, kita sering menggunakan Air Conditioner sebagai upaya untuk
mendinginkan ruangan. Hal tersebut bisa menyebabkan kulit menjadi kering.
Selain itu penyebab kulit kita menjadi kering, bisa juga terjadi karena masalah
genetis. DR. Marina Haroen Sp.KK, memaparkan, kulit kering yang disebabkan oleh
gen biasa dikenal dengan istilah dermatitis atopic.
Permukaan kulit yang
kering itu diturunkan melalui gen
dari orang tua, biasanya melalui penyakit atau alergi tertentu. “Misalnya
karena asma. Atau bisa juga berupa alergi makanan atau cuaca yang membuat kulit
kering,”jelas Marina.
Jika
tidak menurun dari orang tua, lanjut Marina, kulit kering biasanya terjadi
akibat terlalu sering berada didalam ruangan dalam kelembaban rendah dalam
waktu yang lama. Misalnya kantor, atau mal yang ber-AC. Dalam ruangan
berpendingin, penguapan air dalam tubuh terjadi sangat cepat. Sehingga jika
tidak diimbangi intake minum yang
cukup, tubuh akan mengalami kekurangan cairan.
Kebiasaan
lain yang memicu kulit kering adalah seringnya kita mandi, Bukan hanya air yang
membuat kulit menjadi kering, tetapi karena sabunnya. Terlebih jika yang
digunakan adalah sabun yang mengandung deterjen ber-PH tinggi. “Sabun yang
bersifat basa itu yang justru membuat
kulit makin kering. Maka, kalau memang jenis kulitnya kering, hindarilah
sabun-sabun ber-PH tinggi,” saran spesialis kulit dan kelamin RSAL Dr Ramelan
itu.
Satu
lagi yang efeknya jarang disadari orang yakni mandi dengan air panas (hangat).
Mengguyur badan dengan air panas (hangat) memang sangat nikmat dan membuat
rileks. Tapi jika kebiasaan tersebut dilakukan dengan sering, bisa membuat
kadar lemak dikulit kian menipis. “Akibatnya, kulit normal saja bisa jadi
kering, apalagi yang sudah kering malah bisa tambah kering lagi.
Penderita
kulit kering seringkali mengalami efek ikutan lainnya, yakni gatal-gatal. Kulit
akan tampak bersisik dan tidak kenyal. Apabila lapisan kulit terluar digaruk,
maka akan menyisakan garis putih. Jika itu dibiarkan, kulit akan pecah-pecah,
bahkan bisa menjadi luka yang perih. Disini disarankan, jika gatal-gatal sudah
terjadi, maka tidak boleh langsung menggaruk pada bagian yang gatal. Lebih baik
diusap-usap atau ditaburi bedak pengurang rasa gatal. Dan untuk mengurangi efek
kering, bisa menggunakan pelembab kulit yang mengandung gliserin dan urea. Dalam
memakai pelembab pun tetap ada aturannya. Gunakan pelembab sesegera mungkin
setelah mandi, tepatnya saat kodisi badan masih dalam keadaan dingin. Agar
pelembab yang digunakan dapat menahan kadar air dalam kulit dan tidak cepat
menguap.
Dokter
kulit biasanya tidak hanya memberikan obat-obatan untuk mengurangi rasa gatal
atau menjadikan kulit kembali normal, tetapi juga mengarahkan kepada pola hidup
yang lebih baik . Obat hanya akan memberikan kesembuhan sesaat jika orang
tersebut tidak mengubah gaya kehidupannya sehari-hari.
Kulit
kering yang dibiarkan tanpa ada pengobatan dan perawatan akan menyebabkan eczema. Yakni kondisi lanjut dari kulit
kering. Terjadi pada luka pada kulit yang tidak kunjung sembuh. Meskipun
begitu, penderita eczema itu biasanya
merupakan orang yang sudah memiliki genetic
dermatitis atopic sejak lahir.
Perawatan secara alami
Untuk
mengatasi kulit kering, disarankan jangan hanya terpaku pada pengobatan secara
medis. Bahan-bahan yang bisa ditemukan didapur pun bisa juga dimanfaatkan.
Menurut Dr Mangestuti Agil MS, Apt, praktisi ramuan obat tradisional, banyak
bahan alam yang mengandung senyawa yang bersifat melembabkan kulit. Nilai
plusnya, bahan-bahan tersebut tidak mengandung efek samping yang berbahaya.
Adapun
salah satu bahan yang bisa digunakan yakni madu. Untuk mengembalikan kulit
kering menjadi normal, madu tidak cukup untuk diminum, tetapi bisa juga diolah
menjadi face cream. Agar manfaatnya
maksimal, madu ini dicampur dengan putih telur dan minyak almon atau minyak
zaitun.
Cara
membuatnya cukup mudah. Kocok putih telur hingga kaku, lalu tambahkan madu
sembari diaduk terus. Setelah itu, tuangkan minyak perlahan-lahan sambil
diaduk. Terapi ini bisa dilakukan setiap malam.
Cara
lain yang bisa dicoba yakni masker kuning telur dicampur dengan minyak zaitun.
Cukup dengan mencampur aduk kedua bahan tersebut hingga merata. Masker ini baik
digunakan setiap dua minggu sekali. Selain itu masker buah-buahan bisa
digunakan untuk treatment. Salah satu
contohnya masker dari daging buah apokat yang dihancurkan. Kemudian dioleskan
ke kulit wajah, leher, tangan dan kaki. Biarkan selama 20 menit agar hasil
maksimal bisa diperoleh. Setelah itu dibersihkan hingga bersih. Susu sapi juga
mengandung banyak manfaat untuk mengatasi kulit kering karena bisa member
nutrisi yang baik untuk melembabkan kulit. Mandi susu ini bisa dilakukan dua
minggu sekali.
Kulit
kering akan semakin sulit diatasi jika tidak diikuti dengan perubahan pola
hidup. Sebaiknya kurangi kebiasaan yang merusak kulit seperti kurang istirahat,
kurag asupan gizi, serta minimnya olahraga. Harus seimbang perawatan dari luar
dan dari dalam.
Tips-tips lain untuk
mengatasi kulit kering yaitu :
1. Gunakan
pelembab jika berada di ruangan ber-AC dalam waktu yang lama.
2. Gunakan
sun screen jika berada di luar
ruangan.
3. Jangan
mandi lebih dari dua kali sehari. Biasakan mandi dengan air yang dingin.
4. Hindari
pelembab yang mengandung parfum dan lanolin.
5. Gunakanlah
secara teratur krim malam sebelum tidur.
6. Batasi
konsumsi kopi dan alcohol yang mudah memicu dehidrasi.
7. Konsumsi
suplemen yang mengandung vitamin A dan vitamin E.
8. Penuhi
kebutuhan air minum, bila perlu naikkan asupannya jadi 2-3 liter per hari.
No comments:
Post a Comment