Orang
jika terkena sakit gigi, bukan main rasa sakitnya. Sampai-sampai jika dengar
suara gaduh sedikit saja rasanya pengen marah-marah saja. Penyebab sakit gigi
itu bermacan-macam, mulai dari penyakit rahang (gingivitis), gigi yang tidak
tumbuh dengan sempurna (gigi impaksi), gigi berlubang (karies gigi), dan masih
banyak yang lainnya. Namun yang sering menjadi penyebab dari sakit gigi adalah
gigi berlubang atau karies gigi. Gigi berlubang ini disebabkan oleh bakteri dan
kuman yang masih tertinggal di gigi. Kuman dan bakteri yang berasal dari
sisa-sisa makanan yang ketika dalam menggosok gigi kurang bersih atau malas
menggosok gigi sebelum tidur ini, yang akhirnya menggerogoti lapisan gigi.
Jika
hal tersebut terjadi, maka perlu segera dilakukan perawatan. Kenapa hal itu
menjadi keharusan? Kuman yang bersarang pada gigi berlubang dapat menembus ke
pembuluh darah. Bakteri Streptococcus mutans merupakan bakteri penyebab gigi
busuk dan gigi berlubang, dan bakteri ini bisa menular seperti sakit batuk atau
sakit flu. Yang dikhawatirkan disini adalah, bakteri ini dapat dengan mudah
mengikuti aliran darah dan berhenti di organ tubuh yang susunannya cocok. Bisa
berhenti di paru-paru, ginjal, bahkan di jantung manusia. Selanjutnya
metabolisme bakteri ini akan mengeluarkan racun ditempat yang ia suka sehingga
bisa menimbulkan peradangan.
Perawatan
pada gigi berlubang tidak serta merta harus dilakukan dengan tindakan
pencabutan. Jika masih bisa dirawat, sebisa mungkin tetap dipertahankan agar
bisa difungsikan kembali. Pencabutan merupakan alternatif terakhir. Kenapa
tidak langsung dilakukan tindakan pencabutan? Mungkin ada pertimbangan lain
yakni kondisi dari gigi tersebut atau ada penyakit lain yang menyertai pasien
yang bisa juga dijadikan pertimbangan untuk tidak dilakukan tindakan
pencabutan.
Banyak
iklan pasta gigi yang sering mengingatkan kita agar lebih aktif lagi dalam
mencegah agar gigi tidak berlubang. Menggosok gigi setelah makan dan sebelum
tidur itu merupakan aktifitas yang wajib dilakukan agar gigi tidak mudah
berlubang. Pilihlah sikat gigi berbulu lembut, dan jangan punya anggapan bahwa
menggosok gigi dengan sikat gigi yang keras akan membuat gigi lebih bersih.
Anggapan tersebut ternyata salah. Sikat gigi dengan bulu yang keras atau kaku
bisa mengakibatkan terkikisnya lapisan pelindung (email gigi) yang dapat memicu
timbulnya apa yang sering dikatakan dengan istilah gigi sensitif dan berlubang.
Di
iklan pasta gigi juga biasanya diajarkan bagaimana teknik yang tepat dalam
menggosok gigi. Sikatlah gigi dengan arah keluar, dari gusi ke arah gigi dengan
perlahan. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan sisa makanan yang tertinggal
didalam mulut. Aktifitas pencegahan yang lain selain menggosok gigi yaitu
dengan minum air putih yang cukup. Ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran
dan bakteri yang menempel pada gigi. Jangan lupa, hindari minuman yang bersoda!
Tingkat keasaman dari minuman bersoda dapat menyebabkan email gigi menjadi
rusak sehingga gigi menjadi rapuh dan dapat terjadi karies gigi. Hindari pula
makanan yang manis-manis seperti kembang gula atau permen. Permen dapat
meninggalkan gula di gigi sehingga bakteri mudah sekali untuk berkembang biak
dan membuat menjadi asam sehingga gigi menjadi berlubang. Pencegahan lain bisa
juga dengan makan sayur dan buah-buahan segar. Selain bisa menjadi pembersih
yang alami, bisa juga untuk menyingkirkan bakteri dan plak pada gigi.
Didapat dari
berbagai sumber….
No comments:
Post a Comment