Gigi
geligi yang tumbuh pada setiap anak berbeda-beda. Pada umumnya munculnya gigi
pertama kali pada anak berusia 6-8 bulan. Pertama kali muncul biasanya gigi
seri bagian bawah kemudian disusul dengan gigi seri bagian atas, hingga
berjumlah total 20 gigi yang terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8
gigi geraham belakang. Gigi-gigi ini dinamakan sebagai gigi susu.
Jika
dalam rentang usia tersebut ternyata gigi si kecil belum muncul, para orang tua
tidak perlu khawatir karena batasannya sampai usia 18 bulan. Nah, jika ternyata
sudah lewat 18 bulan, ternyata gigi si kecil belum muncul juga, barulah
diperiksakan ke dokter gigi, mungkin saja ada gangguan pada sistemiknya.
Gigi
susu pada anak-anak akan lengkap perkembangannya di usia sekitar 2 tahun, dan
akan tergantikan dengan gigi tetap hingga usia anak 6-7 tahun. Tanda-tanda
kemunculan gigi pada si kecil antara lain : sering mengeluarkan air liur, pada
waktu disusui sering menggigit-gigit puting, sering menggigit dot atau benda
apapun yang dipegangnya, dan ingin memasukkan benda ke mulutnya. Jika
diperhatikan secara seksama, gusinya tampak berwarna kemerahan yang merupakan
tanda-tanda kemunculan gigi.
Sebagai
orang tua, permasalahan tidak hanya pada saat tumbuhnya gigi, namun juga harus
memperhatikan kebersihan gigi dan area didalam mulut anak. Area mulut anak haru
dirawat mulai sebelum kemunculan gigi. Setelah makan atau minum susu, bersihkan
gusi anak dengan kain kasa yang telah dibasahi dengan air matang lalu dililitkan
pada jari tangan ibu. Itu dilakukan sebelum gigi muncul, setelah gigi muncul,
perawatan harus dilakukan dengan menggunakan sikat gigi khusus untuk bayi.
Hal-hal
ini perlu dibiasakan agar si kecil terbiasa dengan adanya orang lain untuk
memasukkan benda ke dalam mulutnya. Gigi bayi harus dirawat agar tidak timbul
kerusakan seperti timbulnya karies pada gigi. Pada bayi masalah yang timbul
biasanya adalah karies botol. Untuk mencegahnya bisa dengan melatih anak untuk
minum dengan menggunakan gelas serta tidak membiasakan si bayi mengedot sampai
tidur. Hal tersebut bisa berlangsung hanya dalam 6 bulan saja mulai dari gigi
bagus ke karies gigi. Sangat disayangkan apabila hal tersebut terjadi.
Mendisiplinkan
anak harus tetap dilakukan oleh orang tua agar anak mau membersihkan giginya.
Jadi makan permen atau coklat bukanlah penyebab utama dari kerusakan gigi.
Setelah makan permen atau coklat harus langsung dibersihkan/disikat hingga
bersih agar tidak timbul keluhan pada gigi. Karena pertumbuhan pada rahang
perlu dilatih dengan cara latihan mengunyah.
Hal-hal
yang perlu orang tua lakukan agar gigi si kecil bisa sehat antara lain dengan
membersihkan bagian dalam mulut bayi sejak gigi belum muncul, mengajari anak
untuk menyikat gigi ketika gigi sudah mulai tumbuh, menggunakan pasta gigi
untuk anak sebesar biji jagung ketika anak sudah mulai biasa untuk meludah,
pastikan mengontrol gigi anak bersih dan tidaknya walau si anak sudah mulai
menyikat gigi sendiri, siapkan 2 sikat gigi dengan penggunaan satu sikat untuk
si anak dan satu sikat dipakai orang tua untuk digunakan menyikat gigi anak,
mengganti sikat gigi minimal 3 bulan sekali, dan biasakan untuk memeriksakan
gigi setiap 6 bulan sekali.
Cara-cara
menyikat gigi agar anak terbiasa bisa dengan cara menyikat bagian depan,
belakang, samping, geraham atas dan geraham bawah. Gerakannya pun berbeda-beda,
gigi seri depan menggunakan gerakan vertikal, gigi bagian dalam menggunakan
gerakan memutar. Sebaiknya dilakukan dari arah gusi ke gigi. Frekuensinya pun
tidak usah sering-sering. Setelah makan pagi sebelum beraktifitas, dan sebelum
tidur. Dua kali sehari dan cukup dengan waktu 2 menit saja.
Didapat dari berbagai
sumber…….
No comments:
Post a Comment