Fobia
merupakan kecemasan atau ketakutan yang irasional terhadap suatu kondisi
tertentu atau terhadap suatu benda. Jika hal ini terjadi secara terus menerus,
dikhawatirkan nantinya akan mengganggu kehidupan normal. Namun, kita juga
jangan terlalu larut dalam kekhawatiran, karena ternyata fobia juga bisa untuk
disembuhkan.
Penderita
kelainan ini mempunyai keinginan kuat untuk menghindari kontak secara langsung
dengan situasi atau obyek yang dia takuti dan hal itulah yang akan mengganggu
kehidupannya secara tidak langsung. Selain itu penderita ini juga tidak
menginginkan reaksi panik atas kejadian yang terjadi karena fobia-nya seperti
berkeringat, cemas dan denyut jantung yang bergerak secara cepat. Dan itu dia
sadar bahwa reaksi ini merupakan hal yang tidak wajar.
Menghindar
dari obyek yang ditakuti atau situasi yang tidak diinginkan oleh penderita
adalah hal yang wajar. Namun hal tersebut tidak akan menyelesaikan masalah yang
terjadi atau dalam kata lain, tidak akan menyembuhkan kefobia-annya tersebut.
Sebenarnya
fobia ini dapat disembuhkan dengan catatan, harus ada keinginan kuat yang
timbul dari penderitanya sendiri untuk sembuh. Keluarga dan lingkungan juga
harus mendukung agar si penderita bisa cepat sembuh dari kelainan ini. Jika
kemauan untuk sembuh sudah ada, maka hal itu mudah untuk dilakukan dengan
sistem terapi. Proses penyembuhan bisa dilakukan dengan berkonsultasi dengan
ahli atau dilakukan sendiri dengan pengawasan keluarga.
Jika
kelainan ini sudah mengganggu aktifitas sehari-hari, disarankan untuk segera
berkonsultasi dengan para psikolog atau dengan psikiater. Selain mengganggu
psikologis penderita, kelainan ini juga akan mengganggu kenyamanan hidup dari
si penderita. Selain itu, dampak lain juga akan terjadi pada kesehatan fisik
penderita. Tangan yang berkeringat dan gemetaran juga akan mengganggu kesehatan
jantung penderita karena selalu diliputi dengan kecemasan.
Proses
terapi untuk penderita kelainan ini bisa dimulai dengan terapi psikoanalisa.
Terapi ini bertujuan untuk menggali mengenai hal-hal apa saja yang dialami oleh
penderita sebelum fobia ini muncul. Aliran ini berkeyakinan bahwa sesuatu yang
tidak disukai oleh seseorang akan ditekan sedalam mungkin sehingga dia akan
lupa. Seorang psikolog akan mengingatkan kembali mengenai hal-hal apa saja yang
telah dialami si penderita untuk mengetahui penyebab fobia-nya.
Langkah
selanjutnya adalah dengan mengubah cara berfikir kognitif pasien yang irasional
terhadap obyek atau hal-hal yang ditakutkan penderita. Pendekatan ini disebut
dengan pendekatan Cognitive Behavioristic Therapy (CBT). Disini penderita akan
diajak sedikit demi sedikit mendekati obyek atau situasi yang ditakutinya.
Mulai dari jarak yang terjauh hingga jarak yang terdekat dengan diselipi
kalimat motivasi untuk meyakinkan si penderita ternyata apa yang dia takuti
sebenarnya hanyalah ketakutan yang tidak masuk akal. Disini seorang psikolog
akan diajak masuk ke suasana rileks. Gejala seperti detak jantung yang kencang
atau nafas yang terengah-engah diredam dengan suasana yang rileks.
Hal
lain yang dilakukan selain terapi bersama psikolog atau psikiater, yakni
latihan pernafasan ataupun meditasi untuk belajar bagaimana menredam atau
mengatasi serangan panik ketika sedang menghadapi obyek atau situasi yang
ditakuti. Latihan seperti ini bisa dilakukan sendiri di rumah.
Didapat dari berbagai
sumber…….
No comments:
Post a Comment