Setiap
ada penyakit baru, banyak masyarakat langsung panik dan selalu menanggapi
dengan tergesa-gesa.Begitu pula dengan adanya penyakit flu yang sedang
menyerang saat ini yakni Flu Singapura. Tetapi alangkah baiknya, kita jangan
terlalu tergesa-gesa dalam menyikapinya dan ikut-ikutan latah. Flu Singapura
atau HFMD (Hand, Foot and Mouth Disease) banyak dialami oleh para balita dan
anak-anak. Adapun gejala awalnya menyerupai flu, diikuti dengan vesikel atau
lepuhan kecil berisi cairan yang biasanya terdapat di tangan, kaki dan mulut.
Penyakit ini pada awalnya dikenal sebagai virus yang menyerang pencernaan,namun
lambat laun penyakit ini sekarang menyerang saluran pernafasan.
Sebenarnya,
flu Singapura ini sudah ada sejak lama. Dikenal pada tahun 1957 di Toronto, Kanada.
Pada tahun 1997 sampai 1999, Malaysia dan Taiwan juga ikut terjangkit, diikuti
oleh wabah di Singapura di tahun 2000. Kemudian flu ini masuk negara Indonesia
dan masyarakat menyebutnya dengan istilah Flu Singapura. Sebenarnya istilah flu
Singapura tidaklah tepat.Di dunia kedokteran penyakit ini disebut dengan
penyakit tangan,kaki dan mulut atau Hand, Foot, and Mouth Disease. Sejak tahun
2001 kasus-kasus HFMD sering terjadi. Dan dalam beberapa bulan terakhir, pasien
yang terkena penyakit ini semakin bertambah. Biasanya penyakit ini banyak terjadi
pada bulan Januari dan Juni.
Penyebab
terjadinya HFMD adalah virus yang bernama Coxsackie dan kelompok enterovirus
lainnya. Cara penularan dari HFMD ini dapat melalui kontak langsung dari orang
ke orang melalui cipratan cairan bersin, batuk, air liur dan tinja. Dapat pula
melalui kontak secara tidak langsung yakni melaluibarang, handuk, baju atau
alat makan dan mainan. Begitu masuk ke dalam tubuh, virus berkembang biak di dinding
tenggorokan dan dinding usus lalu menyebar ke organ yang disasar. Virus
Coxsackie dan enterovirus tertentu ini memilih kulit dan selaput lendir mulut
sehingga biasanya tangan, mulut dan kaki yang diserang. Adapun gejala awalnya
adalah demam yang tidak terlalu tinggi 2-3 hari, sakit tenggorokan dan mulut,
badan terlihat lesu dan tidak nafsu makan, batuk serta pilek. Kemudian muncul
merah-merah di mulut dan bintik yang berisi cairan atau vesikel. Gejalanya juga
seperti flu pada umumnya. Vesikel yang timbul di mulut seperti sariawan, terasa
nyeri yang mengakibatkan sukar dalam menelan makanan. Selanjutnya timbul ruam
atau vesikel (lepuh memerah/blister yang kecil dan rata), papuloesikel yang
tidak gatal ditelapak tangan dan kaki. Jika ada muntah, diare atau dehidrasi
atau lesu/lemah, maka penderita harus segera dirawat. Jenis virus tertentu
gejalanya dapat lebih parah lagi yakni demam tinggi lebih dari 38ยบ selama 2
hari. Adanya gejala flu, sesak nafas, kejang-kejang, ulkus, sariawan pada
rongga mulut, lidah dan kerongkongan. Jika sudah samapi seperti ini, segeralah
rawat penderita ke rumah sakit terdekat dan disarankan hingga lebuh kering.
Rawatlah secara intensif karena bisa menyebabkan kematian.
HFMD
ini banyak menyerang bayi dan anak yang berusia dibawah 10 tahun. Namu orang
dewasa bisa juga terinfeksi, tetapi tidak sampai menimbulkan gejala karena daya
tahannya lebih kuat. Pada anak yang tahan terhadap nyeri dan masih bisa makan,
cukup dengan minum banyak dan istirahat saja. Karena yang menjadi masalah
adalah ketika bintik merah dan vesikel tersebut ada di mulut dan tenggorokan
sehingga menyebabkan si anak susah untuk makan atau terasa sakit ketika menelan
makanan. Reaksi sekunder pada penyakit ini adalah radang pada tenggorokan yang
menyebabkan susah untuk menelan makanan. Jika ini terjadi, maka anak kurang
asupan dan bisa terjadi dehidrasi. Jika sudah seperti ini, maka segera
dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit terdekat.
Sebenarnya
untuk mencegah penyakit ini sangat mudah dan murah. Jaga kebersihan
masing-masing dengan cara rajin untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun
terutama sebelum dan sesudah makan dan sesudah buang air besar maupun kecil.
Beri anak gizi yang cukup untuk menunjang daya tahannya dan tidak harus mahal.
Jangan lupa, beri ASI eksklusif hingga enam bulan dan dilanjutkan sampai anak
berusia dua tahun. Walaupun vaksinasi HFMD ini belum ada, si anak harus diberi
vaksinasi yang lengkap untuk memperkuat daya tahan tubuhnya.
Didapatkan dari berbagai
sumber.
No comments:
Post a Comment