Ketika
masih dalam kandungan, asupan nutrisi harus terus dipantau agar buah hati lahir
dengan normal. Selama kehamilan, kebutuhan nutrisi meningkat, itu dikarenakan
nutrisi yang dimasukkan ke dalam tubuh hamil tidak hanya diperuntukkan bagi
sang ibu saja, tetapi juga untuk perkembangan janin. Dan yang terpenting lagi
yakni harus dipenuhi dengan makan empat sehat lima sempurna.
Ketika
hamil, terkadang para ibu kebingungan untuk menentukan asupan nutrisi yang akan
dimakan. Terkadang ada yang malah melakukan program diet karena takut gemuk.
Dan itu akan mempengaruhi perkembangan serta kesehatan janin.
Normalnya,
berat janin seorang ibu sebelum hamil hanya sekitar 200 gram. Dalam kondisi
hamil, rahim menampung janin yang berukuran rata-rata tiga kilogram saat lahir.
Selain janin, juga ada plasenta dan air ketuban yang beratnya juga sekitar tiga
kilogram. Dengan hitungan tersebut, massa rahim minimal lima kilogram supaya
kuat. Jadi jika ibu hamil mengalami kenaikan antara 10 hingga 15 kilogram, itu
merupakan kejadian yang wajar. Malah jika bayi lahir dibawah kenaikan angka
tersebut, dikhawatirkan bayi akan kekurangan nutrisi.
Pemantauan
berat badan untuk ibu yang sedang mengandung harus sering dipantau pada masa
kehamilan tersebut. Nutrisi-nutrisi harus terpenuhi dari karbohidrat, protein
dan lemak (macronutrient) serta vitamin dan mineral (micronutrient). Sebenarnya
makan secara normal sudah cukup, namun bila perlu tambahkan pula untuk
mengkonsumsi multivitamin dan bukan singlevitamin. Jika ibu hamil hanya
mengkonsumsi salah satu jenis vitamin saja, dikhawatirkan akan over jumlah
vitamin tertentu dan itu juga akan berpengaruh terhadap perkembangan janin.
Yang
perlu diperhatikan lagi, pada hari ke-16 masa kehamilan, tabung syaraf otak
sampai sunsum tulang belakang janin mulai terbentuk. Nah, pada saat itulah
dibutuhkan asam folat. Kekuranga asam folat bisa mengakibatkan resiko
hydrocephalus atau spina bifida. Asam folat sangat diperlukan sejak trisemester
pertama kehamilan. Asam folat ini banyak terkandung pada sayuran hijau, beras
merah serta buah-buahan.
Pada
bulan kedua masa kehamilan, merupakan masa dimana jantung mulai terbentuk.
Pembentukan organ tubuh janin secara sempurna terjadi pada bulan kelima, dan
selanjutnya hanya proses pengembangan. Di masa proses pengembangan, jumlah sel
tidak bertambah lagi kecuali sel-sel otak yang terus mengalami pematangan
proses.
DHA
(docosahexaenoic acid) diperlukan dalam proses pematangan sel-sel otak ketika
kehamilan memasuki trisemester kedua dan ketiga. DHA ini banyak terkandung
dalam ikan yang bebas merkuri (salmon), sarden, sayuran hijau, telor dan susu.
Kekurangan DHA dan asam folat selama masa kehamilan, bisa menimbulkan resiko
melahirkan bayi dengan kerusakan pada otak dan retardasi mental.
Yang
dinamakan dengan kehamilan yang sehat itu adalah selama kehamilan, gizi ibu
yang mengandung tersbut tercukupi, berat badannya sesuai, serta ibu hamil tidak
mengalami gejala anemia maupun gangguan kesehatan yang lain. Akibat dari
kekurangan asupan gizi selama masa kehamilan bisa berdampak pada terjadinya
peristiwa keguguran, kelainan sistem syaraf bayi, kematian janin, janin
berkembang dengan tidak normal dan kelahiran prematur.
Kebutuhan
gizi pada janin selama didalam kandungan ibunya adalah mutlak berasal dari sang
ibu itu sendiri. Jadi, para ibu harus memperhatikan asupan gizi yang
dikonsumsinya. Jangan dilihat dari banyak sedikit makanan yang dikonsumsi,
melainkan melihat dari gizi yang berimbang.
Faktor
lingkungan juga berperan penting atas gangguan pertumbuhan janin. Udara dan air
yang tercemar juga akan memunculkan resiko atas ibu hamil. Bahan makanan yang
tumbuh pada area udara dan air yang tercemar, makanannya juga ikut tercemar.
Selain itu, lingkungan yang kekurangan zat tertentu juga beresiko menimbulkan
gangguan perkembangan janin. Malnutrisi selama hamil bisa mengakibatkan pasokan
oksigen ke janin menjadi berkurang. Dan kekurangan pasokan oksigen ke otak bisa
mengakibatkan trauma persalinan. Dampaknya tidak langsung bisa terlihat saat
bayi lahir, namun long-term handicap bisa saja bayi tersebut mengalami bisu dan
tuli.
Hal
lain yang perlu dilakukan adalah ketika bayi masih didalam kandungan perlu
diberi rangsangan suara untuk menunjang perkembangan otak si bayi. Sejak usia
empat bulan kehamilan, janin sudah bisa mendengar, dan suara yang pertama kali
didengar oleh si bayi adalah suara detak jantung dari ibunya. Kalau bisa,
perdengarkan bayi ketika masih didalam kandungan dengan musik klasik. Diyakini,
musik klasik yang tenang dan teratur dan membuat sel-sel otak si bayi menjadi
makin matang.
Didapat dari
berbagai sumber….
No comments:
Post a Comment