Banyaknya
iklan pembersih yang ditawarkan untuk organ kewanitaan harus disikapi dengan
bijaksana. Jangan hanya ikut-ikutan iklan, atau tergiur dengan ajakan bintang
iklannya. Organ intim wanita memerlukan perawatan yang efektif dan efisien.
Merawat vagina agar selalu bersih setiap saat penting sekali dilakukan oleh
seorang wanita. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya berbagai macam
penyakit kelamin seperti kanker serviks, bau tidak sedap, dan keputihan yang
paling sering dikeluhkan oleh seorang wanita.
Fenomena
yang ada, masih banyak wanita yang kurang menyadari hal tersebut. Kadang-kadang
malah banyak yang termakan iklan prouk pembersih dan perawatan vagina yang
kurang tepat. Masih ada yang salah kaprah tentang pemakaian larutan pembersih
organ kewanitaan. Pembersih tersebut dipakai hanya pada kondisi tertentu dan
tidak boleh tiap hari.
Jika
kita membaca ph yang terkandung didalam cairan pembersih tersebut, rata-rata
memiliki derajat keasaman yang sama. Apalagi mereka mengklaim bahwa cairan
tersebut dibuat dengan bahan-bahan yang alami. Namun kenyataannya, tidak semua
bahan yang terkandung dalam cairan tersebut 100 persen alami.
Sebenarnya
membersihkan organ intim kewanitaan itu cukup dengan membilas area kewanitaan
dengan air bersih setiap habis buang air kecil maupun buang air besar. Kemudian
keringkan dengan handuk atau tisu yang tanpa parfum. Ini dilakukan dengan
tujuan agar area kewanitaan bebas dari lembab dan tidak menjadi sarang bakteri
dan jamur. Pemakain pembersih kewanitaan pabrikan dalam jangka waktu lama dan
sering, justru akan merusak keseimbangan flora normal vagina dan akan
mengganggu derajat keasaman organ intim.
Penggunaan
pantyliner yang sedang trend di kalangan wanita perkotaan selain larutan
pembersih khusus juga tidak dianjurkan untuk tiap hari. Benda tersebut
menjadikan vagina tidak bebas untuk bernafas. Malah bisa menimbulkan keputihan
yang tidak diinginkan oleh seorang wanita. Perubahan abnormal pada vagina dapat
menimbulkan pertanda awal adanya masalah pada organ kewanitaan tersebut.
Perubahan-perubahan tersebut bisa ditandai dengan frekuensi buang air kecil,
vagina mengeluarkan bau dan cairan, sensasi terbakar ketika buang air kecil.
Kondisi
diatas bisa berpengaruh terhadap kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi.
Oleh sebab itu, menjaga kesehatan organ kewanitaan dapat mencegah terjadinya
masalah pada organ intim. Selain itu, gunakanlah celana dalam yang berbahan
dari katun, karena katun merupakan bahan kain terbaik yang sesuai dengan untuk
semua jenis kulit. Bahan dari katun tersebut mudah menyerap keringat dan nyaman
di kulit sehingga tidak cepat lembab. Disarankan pula ganti celana dalam sehari
dua kali, apalagi ketika udara sedang panas-panasnya. Jangan menggunakan celana
yang terlalu ketat, karena bisa mengakibatkan tertekannya otot vagina dan
membuat daerah kewanitaan menjadi lembab. Jika hal tersebut terjadi, maka akan
berpeluang besar tumbuhnya jamur didaerah tersebut.
Begitu
pula ketika sedang berada di toilet umum. Apabila menggunakan air untuk membersihkan
daerah kewanitaan, usahakan menggunakan air yang langsung mengucur dari kran,
bukan menggunakan air yang berasal dari bak penampungan. Menurut penelitian,
air yang ditampung dalam bak penampungan yang berada di toilet umum, dapat
mengandung bakteri dan jamur. Setelah itu, gunakan tisu yang lembut dan tidak
mengandung parfum untuk mengeringkannya hingga benar-benar kering.
Jika
dalam keadaan menstruasi, gunakan pembalut dengan permukaan yang lembut dan
kering agar tidak timbul iritasi. Jangan lupa ganti pembalut sesering mungkin
minimal 5-6 jam sekali saat aliran darah sedang banyak-banyaknya.
Didapat dari berbagai
sumber…….
No comments:
Post a Comment