Sugeng Rawuh Wonten Blog-ipun Piyantun Ndeso nanging Radi Cerdas............

Wednesday, December 22, 2010

Pengenalan Dasar Wirausaha


KEWIRAUSAHAAN
Oleh : M. Sugeng Haryono, SE, S.Pd

Kewirausahaan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengoperasian dan pengambilan resiko dari suatu usaha bisnis.

Kewirausahaan juga dapat diartikan kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan (peluang) bisnis serta kemampuan mengoptimalisasi sumber daya dan mengambil tindakan serta bermotivasi tinggi dalam mengambil resiko dalam rangka mensukseskan bisnisnya.

Wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.

Kewirausahaan berasal dari kata Wira dan Usaha.
Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung.
Usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu.

Kewirausahaan juga dapat diartikan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dalam meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Wirausahawan berbeda dengan manajer. Seorang manajer bisa menjalankan usaha milik orang lain dan mengolah sumber daya orang lain. Sedangkan seorang wirausahawan mempertaruhkan sumber dayanya sendiri dan mengambil resiko pribadi demi keberhasilan atau bahkan kegagalan perusahaannya.

Peranan Wirausaha :
      a.   Sebagai salah satu jalan keluar untuk memecahkan masalah ketenagakerjaan (mengurangi pengangguran).
      b.   Turut membangun perekonomian nasional dengan tidak membebani pemerintah dan masyarakat.
      c.   Meningkatkan pendapatan masyarakat.
      d.   Meningkatkan produktifitas faktor-faktor produksi.

5 Karakteristik pebisnis dengan sikap pikir wirausaha :
      a.   Rajin dan bersemangat dalam mencari peluang baru.
      b.   Mengejar peluang dengan disiplin ketat. Wirausahawan mempunyai kegigihan yang luar biasa. Kegagalan dalam bisnis tidak membuat mereka untuk mudah putus asa.
      c.   Wirausahawan hanya mengejar peluang yang paling baik. Prioritas dalam bisnis mereka pentingkan.
      d.   Wirausahawan berfokus pada tindakan secara adaptif. Mereka tidak menunggu segala sesuatu sempurna sebelum memulai suatu bisnis. Mereka melakukan dengan persiapan secukupnya dan dalam bertindak, mereka selalu waspada membaca situasi dan fleksibel untuk meyesuaikan tindakan mereka bila dirasa salah.
      e.   Wirausahawan melibatkan dan memanfaatkan energi orang-orang disekitar mereka, baik didalam maupun diluar organisasi mereka karena mereka sadar bahwa mereka bukan orang yang super dalam segala bidang.

Modal berwirausaha :
      -     Kemampuan untuk bekerja
      -     Punya ketrampilan bekerja
      -     Ketekunan dan keuletan dalam bekerja
      -     Harapan dan tujuan dalam bekerja
      -     Berfikir positif
      -     Punya pemikiran yang konstruktif dan kreatif
      -     Keyakinan / percaya pada diri sendiri
      -     Jujur dan bertanggungjawab
      -     Ketahanan fisik dan mental

Ciri-ciri Wirausaha :
      1.   Berfikir teliti, inovatif dan kreatif
      2.   Berani mengambil resiko dan percaya pada diri sendiri
      3.   Berorientasi ke depan
      4.   Mengutamakan prestasi, tahan uji, tekun dan tidak mudah menyerah
      5.   Jujur, bertanggung jawab dan teguh pendirian
      6.   Memiliki etos kerja tinggi dan tangguh menghadapi persaingan
      7.   Membiasakan diri barsikap positif dan selalu bersemangat dalam setipa pekerjaan
      8.   Mensyukuri diri, waktu dan lingkungan
      9.   Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan
      10. Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya yang lebih baik untuk langganan, pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, bangsa dan negara

Seorang wirausahawan harus mempunyai ketrampilan antara lain :
      a.   Keinginan untuk membuat hal menjadi nyata
      b.   Punya energi dan dorongan
      c.   Percaya diri
      d.   Kemampuan untuk melihat dan menaklukkan peluang bisnis
      e.   Berani mengambil resiko yang harus ditempuh
      f.    Kemampuan mengorganisasi sumber daya
      g.   Mementingkan uang, tapi tidak rakus
      h.   Bisa membujuk orang lain
      i.     Memiliki kemampuan komunikasi dengan orang lain, baik oral maupun tertulis
      j.     Memiliki tujuan hidup yang tinggi
      k.    Memiliki kemampuan membuat keputusan
      l.     Kemauan untuk belajar dari kesalahan
      m.  Bisa melakukan perencanaan jangka panjang
      n.   Adaptasi dengan situasi
      o.   Komitmen dan tahan akan tekanan
      p.   Kreatifitas dalam penciptaan produk, cara kerja, dll
      q.   Memiliki kemampuan organisasi dan administrasi yang baik
      r.    Perhatian terhadap detil kerja

Syarat-syarat wirausaha :
      -     Memiliki sikap mental yang positif
      -     Memiliki keahlian dibidangnya
      -     Mempunyai daya pikir yang kreatif
      -     Rajin mencoba hal-hal yang baru (inovatif)
      -     Memiliki semangat juang (motivasi)
      -     Mampu mengantisipasi berbagai resiko dan persaingan

Peran wirausaha dalam perekonomian
      -     Menyumbang PDB (Product Domestic Bruto)
             Dimana pertumbuhan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) lebih tinggi dibandingkan dengan sumbangan pertumbuhan dari usaha Besar.
      -     Penciptaan lapangan kerja
             Kemampuan usaha kecil dan menengah dalam menciptakan lapangan kerja di Indonesia menunjukkan kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun.
      -     Inovasi
             Banyak inovasi yang lahir dari bisnis-bisnis kecil
      -     Penting bagi pengembangan usaha bisnis besar
             Sebagian besar produk yang dibuat oleh perusahaan besar dijual kepada konsumen melalui bisnis kecil

Bagaimana menjadi wirausahawan handal ? :
      1.   Percaya diri dan mandiri yang tinggi untuk mencari penghasilan dan keuntungan melalui usaha yang dilaksanakannya.
      2.   Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang yang menguntungkan dan memanfaatkan peluang tersebut.
      3.   Mau dan mampu bekerja keras dan tekun, untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih tepat dan efisien.
      4.   Mau dan mampu berkomunikasi, tawar menawar dan musyawarah dengan berbagai pihak, terutama kepada pembeli.
      5.   Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat dan displin.
      6.   Mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya secara lugas dan tangguh tetapi cukup luwes dalam melindunginya.
      7.   Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapsitas perusahaan dengan memanfaatkan dan memotivasi orang lain (leadership/managerialship) serta melakukan perluasan dan pengembangan usaha dengan resiko yang moderat.
      8.   Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.

Wirausaha di berbagai sektor :
      a.   Jasa
             Bisnis jasa merupakan segmen bisnis kecil yang tumbuh paling cepat.
      b.   Ritel
             Bisnis ritel menjual produk yang dibuat oleh perusahaan lain langsung kepada konsumen.
      c.   Konstruksi
             Proyek lokal yang relatif kecil. Contoh : membangun rumah, memasang pipa, tukang listrik.
      d.   Keuangan dan Asuransi
      e.   Grosir
      f.    Transportasi
      g.   Manufaktur
             Di Cina industri sepeda motor sekarang dikerjakan sebagai industri rumah tangga.

Yang harus dipelajari dan dipikirkan oleh wirausahawan sebelum membuka usaha adalah :
      a.   Tipe bisnis apa yang saya inginkan?
      b.   Mungkinkah ide itu saya wujudkan?

Beberapa jenis bisnis yang tidak disarankan bagi wirausahawan yang masih dalam tahapan belajar :
      -     Bisnis yang memerlukan banyak pengalaman
      -     Bisnis yang memerlukan banyak kemampuan
      -     Bisnis yang memerlukan banyak dana
      -     Bisnis yang lama menghasilkan
      -     Bisnis yang memerlukan pembayaran material secepatnya

Beberapa hal yang perlu dipikirkan pada saat mengerakkan bsinis :
      1.   Tempat usaha
      2.   Perizinan
             -     Izin prinsip : persetujuan prinsip mendirikan perusahaan industri
             -     Izin penggunaan tanah
             -     Izin mendirikan bangunan
             -     Izin gangguan
             -     Izin usaha perdagangan / SIUP
             -     Wajib daftar perusahaan
             -     Izin-izin departemen
      3.   Memilih nama

Sumber dana :
      a.   Sumber dana pribadi
      b.   Pinjaman bank

3 alasan mengapa rencana bisnis itu penting :
      -     Orang dapat memperoleh informasi secara jernih mengenai bisnis yang direncanakan.
      -     Rencana bisnis juga dapat mempermudah pebisnis untuk mendapatkan pinjaman dana
      -     Rencana bisnis dapat menjadi dokumen referensi untuk memeastikan bsinis berjalan sesuai dengan arah yang dituju

Cara-cara yang dapat digunakan dalam memasarkan sebuah bisnis :
      a.   Mendaftarkan usaha pada Yellow Pages
      b.   Iklan, Brosur, Leaflet
      c.   Jaringan Pertemanan
      d.   Internet

Beberapa hal yang perlu diketahui dalam pengembangan kewirausahaan :
      -     Semangat, sikap, dan kinerja seseorang (kelompok) merupakan hasil dari interaksi antara kemauan, kemampuan, dan kesempatan.
      -     Kewirausahaan dapat dipelajari dan dikembangkan, tidak melulu faktor keturunan atau bakat.
      -     Secara alamiah di setiap daerah akan muncul manusia-manusia wirausaha. Hal ini disebabkan adanya tantangan-tantangan yang dihadapi masyarakat di berbagai daerah.
      -     Upaya pengembangan kewirausahaan dapat dilaksanakan sepanjang masa. Tetapi karena kewirausahaan berkaitan dengan semangat, sikap dan perilaku, maka pengembangan kewirausahaan paling tepat dilaksanakan sejak usia balita sampai dengan usia 24 tahun.

Kiat dalam mengembangkan wirausaha :
      -     Magang
      -     Pola waralaba


3 pendekatan dalam pengambilan keputusan :
      a.   Pendekatan rasional. yakni dengan jalan :
             -     merumuskan secara jelas masalah yang dihadapi dengan selalu mempertimbangkan tujuan yang akan dicapai.
             -     mencari alternatif-alternatif dan kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah yang akan dipilih.
             -     memilih alternatif yang paling tepat dan cukup memuaskan.
             -     menetapkan langkah-langkah alternatif yang dipilih secara mantap dan siapkan langkah-langkah untuk melaksanakannya.
      b.   Naluri dengan jalan memohon petunjuk kepada Tuhan.
      c.   Kombinasi. Pendekatan antara rasio dan naluri.

Sukses memulai usaha sendiri :
      1.   Start. Memulai usaha apa pun bentuknya selalu beresiko gagal, kesulitan dana, dsb. Agar sukses, diperlukan waktu, kesabaran, dan kesiapan.
      2.   Simple. “Saya belum punya uang, belum berpengalaman, belum punya tempat”. Ungkapan itu sering menjadi alasan untuk menunda sebuah usaha. Untuk memulai usaha tidak perlu sampai semuanya ada. Manfaatkan yang ada dan lengkapi sambil berjalan.
      3.   Self. Memulai usaha seringkali perlu bantuan orang lain, seperti keluarga, teman atau bank. Sebelum mendapat dukungan dari orang lain, kita harus memulai dari diri sendiri. Kita harus yakin bahwa kita akan sukses. Bila sudah yakin dengan diri sendiri, kita akan mudah meyakinkan orang lain.
      4.   Satisfy. Modal utama dari sebuah usaha adalah rasa senang. Kita harus menyenagi bisnis yang kita kerjakan. Tanpa rasa cinta, kita akan mudah menyerah ketika harus menghadapi beragam persoalan. Jika kita sudah jatuh cinta pada sebuah usaha, masalah apapun tidak akan mematahkan semangat untuk terus berjuang meraihnya sampai sukses.

Prinsip perencanaan usaha :
      -     Perencanaan usaha harus dapat diterima oleh semua pihak.
      -     Perencanaan usaha harus fleksibel dan realistis.
      -     Perencanaan usaha harus mencakup seluruh aspek kegiatan usaha.
      -     Perencanaan usaha harus merumuskan cara-cara kerja usaha yang efektif dan efisien.

Manfaat perencanaan usaha :
      a.   Membimbing jalannya kegiatan usaha.
      b.   Mengamankan kelangsungan hidup usaha.
      c.   Mengembangkan kemampuan manajerial di bidang usaha.
      d.   Sebagai pedoman/petunjuk bagi pimpinan perusahaan didalam menjalankan usahanya.
      e.   Mengetahui apa-apa yang akan terjadi dalam usaha.
      f.    Sebagai alat berkomunikasi dalam usaha.
      g.   Sebagai alat untuk memperkecil resiko usaha.
      h.   Memperbesar peluang untuk mencapai laba.
      i.     Memudahkan perolehan bantuan kredit modal dari bank.
      j.     Sebagai pedoman di dalam pengawasan.

Langkah-langkah perencanaan usaha :
      -     Menganalisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal usaha (kekuatan, kelemahan, peluang, dan anacaman).
      -     Memformulasikan strategi usaha jangka pendek dan jangka panjang (visi, misi, objektif, strategi, dan kebijakan).
      -     Menerapkan rencana strategi (program, anggaran, dan prosedur).
      -     Mengevaluasi kinerja strategi usaha.
      -     Melakukan follow-up dengan feed back yang berkesinambungan.

Strategi pengembangan usaha :
      a.   Peningkatan produktifitas melalui revitalisasi kebun dan bibit tanaman serta program peremajaan peralatan pabrik.
      b.   Penghematan biaya dengan cara penghematan penggunaan BBM serta penciptaan suplesi bahan bakar pabrik.
      c.   Pengembangan by product yaitu penciptaan value creation atas limbah pabrik sebagai media dalam rangka menekan HPP produk utama.
      d.   Optimalisasi asset idle dengan penciptaan nilai tambah atas asset yang tidak termanfaatkan seperti : pemanfaatan area kebun, menambah produk alat kesehatan, penggunaan raw sugar (untuk mengoptimalkan idle capasity mesin produksi).

 

Dasar-dasar Manajemen / Pengantar Singkat Manajemen


MANAJEMEN
Oleh : M. Sugeng Haryono, SE, S.Pd

Manajemen merupakan proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengawasi pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang suidah ditentukan.

Pentingnya Manajemen bagi kehidupan manusia :
      a.   Hidup di masa kini. Organisasi memberikan konstribusi bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Kita bergantung pada organisasi untuk mendapatkan makanan, tempat tinggal, pakaian, obat-obatan, komunikasi, hiburan, pekerjaan dan lain-lain.
      b.   Membangun masa depan. Dengan organisasi, manusia dapat membangun masa depan yang lebih baik. Seorang manusia mungkin bisa membuat produk yang lebih baik sendirian. Namun bila manusia melakukannya secara bersama-sama, maka hasilnya akan lebih cepat dan lebih baik.
      c.   Mengingat masa lalu. Organisasi membantu menghubungkan manusia dengan masa lalunya. Setiap pekerjaan yang kita lakukan dengan sendirinya akan menambah sejarah bagi organisasi tersebut dan juga sejarah kita sendiri.

Sesuai dengan fungsi dan tugas manajer, manajemen dapat kita pisahkan menjadi 3 tingkatan :
      -     Manajemen tingkat atas (top management). Merupakan tingkatan tertinggi dalam piramida manajemen. Yang termasuk disini adalah : direktur utama, presiden, wakil presiden, gubernur, walikota, rektor, dsb.
      -     Manajemen tingkat menengah (middle management). Berada di tengah-tengah hirarki organisasi. Mereka bertanggung jawabatas manajer lain yang memiliki tingkatan lebih rendah, dan kadang-kadang terhadap beberapa karyawan operasional. Manajemen ini bertanggung jawab terhadap pelaksanaan rencana yang telah diterapkan dari manajemen puncak. Yang termasuk disini adalah : kepala divisi, kepala bagian, kepala seksi, kepala cabang, dekan, dsb.
      -     Manajemen lini pertama (first line management). Tingkatan paling rendah dalam sebuah organisasi adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan orang lain. Disebut dengan manajemen lini pertama. Mereka bertanggung jawab secara terperinci atas hasil kerja karyawan yang berada dibawah mereka dan harus mengevaluasi setiap hari atau bahkan setiap jam dan juga mereka bertanggung jawab untuk menerapkan rencana manajemen tingkat menengah  di lapangan. Yang termasuk disini adalah : supervisor, pengawas, pelatih, group leader, section leader, foreman, dll.

Keahlian manajemen secara mendasar dapat dibagi menjadi 3 :
      1.   Keahlian teknis (tehnical skill). Kemampuan manusia untuk menggunakan prosedur, teknik dan pengetahuan mengenai bidang khusus. Keahlian ini sangat penting bagi manajer lini pertama karena mereka sering terlinat dengan para pekerja secara langsung. Semakin naik ke atas piramida manajemen, maka keahlian ini akan menjadi kurang penting.
      2.   Keahlian interpersonal (interpersonal skill). Keahlian interpersonal berarti kemampuan untuk bekerja sama, memahami dan memotivasi orang lain sebagai individu atau dalam kelompok. Kemampuan ini antara lain : kemampuan untuk komunikasi, memimpin, memberi motivasi kepada pekerfja lain untu menyelesaikan tugas. Mereka juga harus mampu berinteraksi dengan atasan mereka serta orang lain di luar wilayah kerjanya.
      3.   Keahlian konseptual (conceptual skill). Keahlian ini mengacu pada kemampuan untguk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua kepentingan dan aktifitas organisasi. Ini termasuk melihat organisasi secara keseluruhan, memahami bagaimana perupahan dalam satu bagian tersebut akan mempengaruhi seluruh organisasi. Keahlian ini sangat penting bagi manajemen puncak.

Keahlian tambahan yang harus dimiliki oleh seorang manajer :
      a.   Keahlian diagnosis. Seorang manajer harus bisa menganalisis suatu masalah dalam organisasi dan mengembangkan solusinya.
      b.   Keahlian komunikasi. Seorang manajer harus mampu menyalurkan ide dan informasi kepada orang lain serta menerima ide dan informasi dari orang lain dengan baik.
      c.   Keahlian manajemen waktu. Seorang manajer harus bisa memprioritaskan pekerjaan agar bekerja secara efisien dan untuk membagikan pekerjaan ke anak buah secara tepat.
      d.   Keahlian pengambilan keputusan. Seorang manajer harus bisa mengambil keputusan yang tepat untuk menyelesaikan suatu masalah. Kalau seorang manajer membuat keputusan yang salah, maka ia harus segera menyadarinya dan membuat keputusan yang baik untuk memulihkan keadaan dengan kerugian seminimal mungkin.

8 Karakteristik perusahaan / organisasi yang sukses :
      1.   Berorientasi pada tindakan.
      2.   Belajar tentang kebutuhan konsumen.
      3.   Berusaha meningkatkan semangat kewirausahaan dan otonomi.
      4.   Mencapai produktifitas dengan memberikan perhatian pada kebutuhan pegawainya.
      5.   Terdorong oleh filosofi perusahaan yang seringkali berdasar pada nilai pemimpin perusahaan.
      6.   Fokus pada bisnis mereka.
      7.   Memiliki struktur organisasi yang sederhana dengan staf yang efisien.
      8.   Tersentralisasi sekaligus terdesentralisasi, tergantung pada kebutuhan.

Efektifitas dan efisiensi adalah dua konsep penting dalam keberhasilan tujuan sebuah organisasi.
      Efisiensi berarti kemampuan untuk meminimalkan penggunaan sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi atau melakukan sesuatu dengan tepat.
      Efektifitas berarti kemampuan untuk menentukan tujuan yang memadai atau melakuakan sesuatu yang tepat.

Prinsip Manajemen Fayol :
      1.   Pembagian kerja. Spesialisasi yang dianggap perlu agar penggunaan tenaga kerja bisa efisien.
      2.   Otoritas dan tanggung jawab. Tanggung jawab muncul dari adanya otoritas.
      3.   Displin. Tujuan organisasi bisa tercapai, karena keharusan adanya kedisiplinan. Cara mempertahankan disiplin adalah : adanya pengawas displin di setiap tingkatan manajemen, adanya kesepakatan antara atasan dan bawahan, adanya hukuman bila kesepatan dilanggar.
      4.   Kesatuan komando. Berarti bawahan harus menerima perintah dari satu atasan saja, agar tidak timbul kekacauan.
      5.   Kesatuan pengarahan. Sebagai pembeda dengan prinsip keempat, prinsip ini berhubungan dengan organisasi induk, bukan dengan pegawai.
      6.   Menomorduakan kepentingan individu dibandingkan dengan kepentingan umum.
      7.   Gaji. Pemberian gaji harus adil bagi karyawan. Gaji yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan hidup, situasi ekonomi, serta kondisi perusahaan.
      8.   Sentralisasi dan desentralisasi. Masalah ini tergantung pada proporsi. Di organisasi yang kecil, manajer secara langsung memberikan perintah kepada bawahan, sehingga terjadi sentralisasi secara absolut. Namun pada skala yang lebih besar, dimana ada rantai yang panjang antara manajer dan bawahan, maka perlu ada desentralisasi.
      9.   Rantai saklar. Peringkat kepangkatan. Namun harus diperpendek bila birokrasi terlalu berbelit.
      10. Keteraturan. Menempatkan sesuatu atau seseorang yang tepat di tempat yang tepat.
      11. Keadilan. Loyalitas karyawan akan timbul jika manajer bersikap adil dan baik pada karyawan.
      12. Stabilitas masa jabatan. Perusahaan diharapkan jangan mengganti karyawan dengan seenaknya. Karena dengan mengangkat pegawai baru, berarti membutuhkan waktu lagi untuk beradaptasi dengan pekerjaannya, kecuali dalam keadaan pegawai tersebut meninggal, maka mau tak mau harus dicari penggantinya.
      13. Inisiatif. Merupakan pemikiran atau pelaksanaan suatu rencana.
      14. Semangat korps (esprit de corps). Dengan kesatuan komando, kerjasama kelompok dan komuniskasi, tujuan kelompok akan dapat tercapai.

Rencana dapat dibedakan menjadi 3 bentuk :
      -     Rencana jangka panjang. Berkisar untuk lima tahun mendatang atau lebih, atau mungkin beberapa dekade. Rentang waktu perencanaan tiap organisasi bisa bervariasi. Yang membuat rencana ini adalah manajer puncak.
      -     Rencana jangka menengah. Biasanya meliputi periode satu hingga lima tahun. Yang membuat rencana ini adalah manejr tingkat menengah dan manajer lini pertama.
      -     Rencana jangka pendek. Memliki kerangka waktu satu tahun atau kurang. Rencana ini sangat mempengaruhi aktifitas sehari-hari manajer.

Membuat rencana yang terperinci bisa menggunakan bantuan : 5 W + 1 H
      -     What       =    apa yang akan dikerjakan?
      -     When      =    kapan dilaksanakan?
      -     Who        =    siapa yang melaksanakan?
      -     Where     =    dimana pekerjaan dilakukan?
      -     Why        =    mengapa pekerjaan dilakukan?
      -     How        =    bagaimana cara melaksanakan kegiatan tersebut?

Cara-cara pengorganisasian meliputi pengklasifikasian dan pembagian pekerjaan melalui :
      1.   Menentukan aktifitas kerja yang perlu dikerjakan secara spesifik untuk mencapai tujuan organisasi.
      2.   Membagi tugas-tugas tertentu menurut urutan atau struktur yang masuk akal.
      3.   Memberikan tugas tersebut pada orang atau bagian yang tepat.

4 kemampuan yang dibutuhkan dalam masalah kepemimpinan :
      a.   Kemampuan untuk menggunakan kekuasaan secara efektif dan penuh dengan rasa tanggung jawab.
      b.   Kemampuan untuk memahami bahwa setiap manusia memiliki berbagai pendorong motivasi pada setiap waktu dan situasi yang berbeda.
      c.   Kemampuan untuk memberi inspirasi.
      d.   Kekmampuan untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi peningkatan motivasi.

3 gaya kepemimpinan :
      1.   Kepemimpinan otoriter. Pemimpin yang otoriter membuat keputusan sendiri tanpa berkonsultasi dengan pihak lain.
      2.   Kepemimpinan demokratis. Tidak hanya sekedar membuat keputusan, tetapi pemimpin akan melibatkan anak buahnya dalam pengambilan keputusan, terutama bila keputusan itu menyangkut permasalahan yang dihadapi anak buahnya.
      3.   Kepemimpinan free reign. Pemimpin ini akan menggunakan sedikit kekuasaan dan memberikan kebebasan yang tinggi pada bawahannya untuk melakukan tugas mereka. Dengan demikian sebagian besar keputusan diambil oleh anak buahnya, dan pemimpin ini sangat bergantung pada bawahannya dalam membuat tujuan dan usaha dalam mencapai tujuan itu.

4 langkah dasar dalam pengawasan :
      -     Menentukan standar. Standar merupakan poin-poin tertentu dalam perencanaan yang mengukur performa seseorang, sehingga seorang manajer dapat membuat patokan apakah perencanaannya sudah berjalan dengan baik, tanpa harus memperhatikan setiap langkah pelaksanaan rencana itu sendiri.
      -     Memonitor kerja. Memonitor pekerjaan tidak selamanya harus dilakukan setiap saat. Hanya pada saat yang dianggap penting saja.
      -     Membandingkan hasil kerja dengan  standar yang telah dibuat untuk menentukan adanya penyimpangan.
      -     Bila terjadi penyimpangan, manajer harus menentukan penyebabnya dan memperbaikinya.

Manajemen Pemasaran. Berhubungan dengan fungsi pemasaran, seperti berusaha mendapatkan konsumen dan klien untuk membeli produk dan jasa organisasi.

Manajemen Keuangan. Berurusan dengan sumber daya keuangan suatu organisasi. Bertanggung jawab atas semua aktifitas seperti akuntansi, manajemen kas, dan investasi.

Manajemen Operasional. Manajemen yang berhubungan dengan penciptaan dan pengelolaan sistem yang menciptakan produk dan jasa perusahaan.

Manajemen Sumber Daya Manusia. Bertanggung jawab untuk menerima dan mengembangkan pegawai. Biasanya menangani perencanaan sumber daya manusia, penerimaan dan pemilihan karyawan, pelatihan dan pengembangan potensi karyawan, perancangan sistem gaji dan tunjangan, merumuskan sistem penilaian kinerja pegawai, dan mengeluarkan pegawai yang tidak bekerja dengan baik, atau pegawai yang bermasalah.

Manajemen Administratif. Tidak berkaitan dengan ketrampilan manajemen tertentu, cenderung bersifat umum daripada terspesialisasi dalam satu bidang.