Sugeng Rawuh Wonten Blog-ipun Piyantun Ndeso nanging Radi Cerdas............

Tuesday, September 18, 2012

Hal-hal yang Perlu Diketahui oleh Keluarga Pasien Penderita Stroke


Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh anggota keluarga penderita pasien stroke. Hal ini perlu disampaikan agar dalam penanganan terhadap penderita stroke tidak salah. Stroke merupakan gangguan fungsi syaraf yang terjadi secara mendadak akibat adanya gangguan peredaran darah ke otak. Diantara penderita penderita stroke yang hidup, sekitar setengahnya akan pulih dengan baik, dan setengah yang lainnya akan mengalami gangguan yang menetap dan mengalami kecacatan.

Untuk perbaikan penderita stroke memerlukan waktu. Perbaikan optimal terjadi dalam tiga bulan pertama, selanjutnya perbaikan melandai antara 3-6 bulan setelah stroke, namun masih dapat terjadi perbaikan dalam 1-2 tahun setelah stroke. Perbaikan-perbaikan ini tergantung pada lokasi dan jenis stroke, kelainan yang diakibatkan, status kesehatan penderita sendiri dan motivasi.

Penanganan lain pasca stroke bisa menggunakan metode fisioterapi. Penanganan model ini pada prinsipnya adalah proses pembelajaran sensomotorik pada pasien dengan metode-metode tersebut diatas. Tetapi hal tersebut waktunya amat sangat terbatas. Lain halnya dengan keluarga pasien yang memiliki waktu yang banyak bertemu dengan pasien dibandingkan dengan waktu bertemunya pasien dengan fisioterapis. Penanganan yang salah terhadap pasien stroke akan menghasilkan proses pembelajaran sensomotorik yang salah pula. Hal tersebut justru akan memperlambat proses perkembangan gerak.

Hal-hal yang yang perlu diketahui oleh keluarga pasien adalah secara umum kondisi pasien pasca stroke sering kali mengalami masalah pada kestabilan emosional karena adanya perubahan kemampuan dalam melakukan aktifitas. Keluarga pasien harus segera tanggap mengenai hal tersebut agar dapat melakukan pendekatan kooperatif dengan pasien. Penanganan dini yang tepat akan mengurangi tekanan psikologis tersebut. Seorang pasien stroke selalu merasa putus asa karena pasien merasa kelumpuhan seakan-akan pasti tidak dapat dipulihkan lagi. Jadi keluarga pasien harus memberikan keyakinan mengenai potensi kesembuhan kepada si pasien.

Motivasi pasien akan mengarah ke tren yang positif jika penanganan kepada pasien dilakukan secara positif oleh keluarga pasien. Pada pasien pasca stroke yang mengalami kelemahan biasanya hanya pada salah satu sisi tubuh daerah lengan dan tungkai harus diberikan terapi secara tepat. Selain itu penderita juga bisa dilatih kembali untuk aktifitas fungsional sehari-hari seperti duduk, berdiri, dan seterusnya.

Didapat dari berbagai sumber…

No comments:

Post a Comment