Sugeng Rawuh Wonten Blog-ipun Piyantun Ndeso nanging Radi Cerdas............

Thursday, March 3, 2016

Jurnalistik Berbasis Internet



Kata orang sekarang, ini jaman teknologi informasi. Siapa yang tidak membutuhkan informasi? Berkembangnya jaman, memicu pola berkembangnya pola pikir manusia. Ditunjang lagi dengan perkembangan gadget dan layanan internet yang semakin memanjakan penggunanya untuk mencari informasi kapan dan dimana saja. Tidak mengenal waktu dan tempat, sekarang manusia bisa mengakses informasi ke perbagai belahan dunia manapun. Semua tersaji dalam informasi yang cepat dan akurat.
Dulu sebelum mengenal internet, manusia hanya tahu informasi dari media cetak dan media elektronik yang sangat terbatas. Itupun harus menunggu satu hari sesudahnya bahkan lebih. Namun seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, hal tersebut bukan menjadi kendala lagi. Kita langsung bisa mengetahui kejadian dalam waktu bersamaan. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, semua orang bisa terlibat dalam penyajian informasi untuk publik.
Kalau dulu internet merupakan barang yang mahal, namun seiring perkembangan jaman, sekarang banyak provider bersaing menyajikan layanan internet yang cepat dan murah. Ini yang menjadikan berbagai kalangan bisa menikmati berbagai layanan informasi di dunia maya. Dan ini sangat mendukung kegiatan jurnalisme online untuk menyajikan informasi yang tajam, cepat dan akurat. Namun ada yang harus diperhatikan jika kita terjun dalam dunia jurnalistik online, meski semua orang bisa menjadi “wartawan” .

Paul Bradshaw membagi 5 prinsip dasar dalam jurnalisme online yang terkenal dengan istilah BASIC, antara lain :
1.    B : Briety (Ringkas)
Jika menulis berita, janganlah terlalu bertele-tele. Tulislah berita secara ringkas dan dengan bahasa yang bisa dicerna oleh berbagai kalangan (lugas) .  Disamping itu, kebenaran berita juga harus bisa dipertanggung jawabkan sesuai dengan fakta (kenyataan) . Jangan sampai berita yang kita sampaikan, membuat kita terseret dalam unsur pidana.
2.    A : Adaptability (Penyesuaian diri terhadap teknologi)
Dalam jurnalisme online yang memanfaatkan internet untuk menyiarkan suatu berita, si jurnalis harus mempunyai skill dalam teknologi berbasis internet. Ditambah lagi dengan kemampuan dasar, foto, audio dan video dan kemampuan dalam hal editing.
3.    S : Scannability (Mudah dicerna)
Paul Bradshaw mengatakan 95% web user (pengguna web) akan melihat headlines, subheadings, links dan hal-hal lain yang membantu pencarian informasi yang mereka butuhkan.
Untuk sebuah penulisan artikel dengan bahasa yang mudah dicerna, sehingga pembaca dapat memahami artikel yang kita sajikan.
4.    I : Interactivity (Sangat interaktif)
Poin penting dalam jurnalisme online adalah interaktif, dimana viewer bisa menjadi user.
5.    C : Community and Conversation  (Penciptaan komunitas pembaca)
Pada era ini, media online membutuhkan sebuah komunitas jika ingin menguasai pasar. Audiens tidak hanya ditempatkan sebagai pembeli saja, melainkan kontributor aktif, moderator bahkan editor. Internet adalah media yang sangat luas dan tak terbatas. Di internet para pengguna menjadi satu dalam satu wadah. Jurnalisme warga tentunya memanfaatkan peluang ini. Berbagi informasi dalam sebuah komunitas jurnalis.

Banyak informasi yang tersajikan dalam bentuk subyektif, karena banyak orang hanya mengemukakan argumen pribadinya, yang akhirnya bukan menyajikan informasi yang aktual, namun bisa menjadi isu yang tidak bertanggung jawab.
Jika ingin menjadi wartawan jurnalisme online, selain dibutuhkan prinsip dasar jurnalisme online, juga harus menguasai teknik penulisan berita dan etika penulisan berita online.

Hal ini tentunya untuk keakuratan informasi, sehingga berita yang dibuat memang layak untuk dikonsumsi publik. 4 (empat) unsur dalam peristiwa berita, yaitu :
1.   Peristiwa merupakan perubahan keadaan.
2.   Peristiwa yang dilaporkan selalu terjadi.
3.   Peristiwa tersebut dilaporkan manusia.
4.   Peristiwa tersebut berkaitan dengan kepentingan dan minat masyarakat.

Berita yang baik, adalah berita yang mampu menyuguhkan beberapa hal sebagai berikut: ·
1.   Akurat Berita yang baik adalah berita yang mampu menjawab pertanyaan 5W + 1H.
      What : mengenai peristiwa apa yang terjadi;
      Who : mengacu pada tokoh yang berperan dalam peristiwa itu;
      When : kapan peristiwa itu terjadi;
      Where : tempat kejadian suatu peristiwa;
      Why : menceritakan mengapa peristiwa itu terjadi;
      How : menjelaskan bagaimana peristiwa itu terjadi.
      Selain itu, bisa juga ditambahkan faktor “wow” berkaca dari masyarakat. Peristiwa yang sedang booming, sehingga masyarakat ingin mengetahui perkembangan peristiwa itu. Berita yang mampu menjawab pertanyaan itu, merupakan berita yang bisa dipertanggungjawabkan. Sebagai jurnalis, kita harus memberikan berita yang benar dan tidak menyesatkan.
2.  Verifikasi Untuk menghasilkan sebuah berita yang layak, tidak cukup hanya menjawab 5w+1h saja. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah verifikasi berita, mengenai kebenaran berita itu. Verifikasi berita harus dilakukan pada orang yang memiliki kapabilitas untuk menyampaikan peristiwa terkait. Sehingga bukan hanya sekedar asal-asalan atau argumen pribadi semata.
 3. Berimbang Tindak lanjut dari verifikasi berita adalah keberimbangan. Berita harus berimbang atau cover both side, sehingga tidak hanya mengulas kepentingan dari satu pihak. Sebagai jurnalis, sekalipun jurnalis pribadi yang tidak formal, pada dasarnya jurnalis berada pada titik netral. Sehingga tidak bisa hanya mencari tahu dari satu narasumber saja dan tidak merugikan salah satu pihak.
4.   Obyektif Sebagai pihak yang netral, diharapkan hasil berita bersifat obyektif. Obyektifitas berita sangat perlu ditekankan karena berhubungan dengan persepsi masyarakat yang membaca berita. Kekuatan dari media massa adalah mampu mempengaruhi pendapat khalayak ramai. Sebagai kegiatan jurnalisme, jurnalisme online tidak boleh mengabaikan kode etik jurnalistik, begitu juga dengan jurnalisme pribadi. Indonesia memiliki undang-undang yang mengatur hal itu yaitu Undang-Undang No. 40 tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik.

Sebagai jurnalis, orang bisa juga belajar dari Bill Kovach seorang jurnalis Amerika mengenai 9 (Sembilan) elemen jurnalisme. 9 (Sembilan) elemen Jurnalisme Bill Kovach, yakni :
1.   Kewajiban utama jurnalisme adalah pada pencarian kebenaran;
2.   Loyalitas utama jurnalisme adalah pada warga negara;
3.   Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi;
4.   Jurnalis harus menjaga independensi dari obyek liputannya;
5.   Jurnalis harus membuat dirinya sebagai pemantau independen dari kekuasaan;
6.   Jurnalis harus memberi forum bagi publik untuk saling-kritik dan menemukan kompromi;
7.   Jurnalis harus berusaha membuat hal penting menjadi menarik dan relevan;
8.   Jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan proporsional;
9.   Jurnalis harus diperbolehkan mendengarkan hati nurani personalnya.

Selamat mencoba…….

No comments:

Post a Comment