Imbas pemblokiran daging dari Amerika Serikat
Jakarta
– Pemblokiran yang dilakukan pemerintah untuk aktifitas impor daging dari
Amerika Serikat menjadi pemicu ketidakpastian realisasi kuota daging impor pada
semester kedua tahun 2012. Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia
(Aprindo), ini akan membawa dampak yang cukup signifikan, pada semester kedua,
permintaan akan kebutuhan daging akan meningkat karena pas dengan momentum
Lebaran dan akhir tahun. Pemerintah mengalami kesulitan memasok daging impor
sejak awal tahun dikarenakan mengoreksi kuota impor daging. Hal ini disampaikan
Ketua Aprindo Tutum Rahanta. Sebelumnya kuota daging impor sepanjang tahun 2012
adalah 70 ribu ton, tetapi kemudian kuota itu diralat oleh pemerintah menjadi
34 ribu ton setahun. Jadi dengan dihentikannya suplai daging yang juga dari
Amerika Serikat, suplai daging impor menjadi lebih sedikit dari pemasok.
Pemerintah
harus segera mengantisipasi keadaan ini, agar pada kuartal ketiga tahun 2012
tidak terjadi kelangkaan daging impor. Karena jika hal tersebut terjadi, maka
akan terjadi lonjakan harga daging impor yang cukup signifikan. Untuk
sementara, pemerintah harus mengalihkan impor daging ke Australia atau ke New
Zealand. Itu harus diantisipasi sekarang, karena impor daging perlu proses
panjang. Di Amerika saja butuh 1-2 bulan. Sekarang ini harga rata-rata daging
impor di pasaran berada diatas Rp 80 ribu per Kg, dan jika pasokan macet, harga
bisa naik lagi.
Imbas
dari kenaikan ini juga lumayan, karena peminat daging impor dari Amerika
Serikat cukup besar. Daging impor dari Amerika Serikat merupakan spesialisasi
menu steak. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran
Yanti B. Sukamdani. Steak itu ibarat nasi bagi wisatawan. Jika pasokan daging
ini macet, imbasnya wisatawan enggan menjadikan Indonesia sebagai destinasi.
Menurut Dirjen Perdagangan Luar Negeri dari Kementrian Perdagangan, Indonesia
bisa membuka lagi keran impor daging dari Amerika Serikat, jika negara Paman
Sam tersebut bisa membuktikan bahwa daging sapinya tidak bermasalah. Jadi
masalah ini tergantung penilaian disana. Kalau mereka sudah selesai dan yakin,
keran impor tersebut akan dibuka lagi.
No comments:
Post a Comment