Sugeng Rawuh Wonten Blog-ipun Piyantun Ndeso nanging Radi Cerdas............

Friday, March 23, 2012

Cara Sederhana Membuat Pupuk Kompos di Rumah

Didaerah perkotaan, mencari lahan kosong ibarat mencari jarum di tumpukan jerami. Tetapi jika kita cerdas, sesempit apapun lahan kosong pasti kita bisa manfaatkan. Aktifitas berkebun di rumah akan makin lengkap jika pupuknya juga berasal dari dapur sendiri. 

Sudah banyak yang memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos. Selain untuk meringankan beban secara ekonomi, dapat pula dijadikan kegiatan dalam mengisi waktu senggang yakni daur ulang sampah.

Ada dua cara praktis dalam mengolah sampah rumah tangga, yaitu dengan metode keranjang takakura yang sudah banyak diperkenalkan untuk publik dan metode komposter. Untuk metode yang kedua ini yang paling banyak digemari, karena sangat praktis.

Untuk sementara ini, yang bisa diolah hanyalah sampah organik saja. Bisa sampah dapur, serta sampah di lingkungan sekitar rumah. Terutama daun-daun kering yang berserakan dan belum termanfaatkan. Yang paling penting pengetahuan kita mengenai sampah mana yang cepat dapat diurai. Itulah yang kita manfaatkan.

Membuat komposter sendiri tidaklah begitu rumit. Jika tidak berkenan untuk membeli tong plastik, kita juga bisa memanfaatkan wadah-wadah bekas yang berbentuk silinder dan tidak terlalu kekecilan. Langkah selanjutnya, beri lubang kecil-kecil di sekeliling wadah itu untuk airasi. Dan perlu diketahui bahwa pertukaran dapat mempercepat sampah untuk terurai. Setelah wadahnya siap, sampah organik bisa dimasukkan kedalamnya. Ada baiknya jika sampah tersebut dicincang terlebih dahulu agar proses penguraiannya semakin cepat. Tetapi jika kita jijik atau enggan juga tidak apa-apa jika sampah tersebut tidak dicincang. Namun, jika partikelnya besar, proses penguraiannya juga lebih lama.

Langkah penting selanjutnya untuk membuat pupuk komposter adalah penambahan bioaktivator atau lebih dipahami sebagai bakteri pengurai untuk menguraikan sampah. Cukup siramkan sedikit bakteri kedalam tumpukan sampah, maka bioaktivator akan bekerja mengurai sampah dan juga untuk menghilangkan bau yang timbul dari sampah organik tersebut. Berbeda dengan sistem takakura yang harus diaduk tiap hari, untuk sampah di komposter hanya perlu ditambah bakteri seminggu dua kali.

Tindakan berikutnya untuk sistem komposter adalah jangan lupa untuk selalu menjaga tumpukan sampah agar tetap lembab. Karena itu kondisi yang disukai bakteri dalam mencacah sampah. Jika itu teratur dilakukan, pupuk kompos akan siap digunakan dalam waktu empat sampai lima pekan. Untuk kegiatan berkebun, upayakan memulai dari kegiatan yang paling gampang dan simpel. Pilih tanaman yang mudah untuk dipelihara dan teknik pemupukannya yang bisa dilakukan disela-sela kesibukan anda bekerja. Buat se-enjoy mungkin, biar tidak mudah bosan. Selamat mencoba ya……

No comments:

Post a Comment