Jakarta – Orang tua siswa pasti sangat
bergembira jika program ini benar-benar terealisasi. Kemendikbud akan segera
merilis kurikulum baru untuk tahun 2013 yang diklaim akan membuat pengeluaran
buku bisa dipangkas.
Untuk
kurikulum tahun 2013, seluruh buku untuk Guru dan Siswa akan disuplai oleh
pemerintah. Jadi nantinya sudah tidak ada LKS (lembar kerja siswa) atau
sejenisnya. Hal ini diungkapkan Wamendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim
(15/11).
Saat
ini, siswa diwajibkan memiliki banyak buku pelajaran. Mulai buku pengayaan
ataupun LKS. Pada kurikulum 2013, siswa sudah tidak lagi mengerjakan soal
pilihan ganda maupun esai seperti yang ada di LKS. Aktifitas belajar
mengajarkan banyak dilakukan di luar kelas. Salah satu contohnya tema soal
tanaman. Siswa bisa langsung mencabut tanaman dan mempresentasikan didepan
siswa yang lainnya mengenai struktur tanaman tersebut. Diharapkan pembelajaran
di luar kelas akan membuat sistem belajar mengajar menjadi lebih hidup dan
lebih menyenangkan.
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan saat ini sedang menggodok buku-buku baru untuk
menyesuaikan dengan kurikulum pendidikan tahun 2013. Buku-buku tersebut
nantinya akan diberkan secara gratis sekitar bulan Pebruari tahun depan. Sistem
pengadaan secara terpusat, bisa mengontrol konten dari isi buku tersebut.
Selama
ini, buku dicetak oleh daerah. Banyak pengaduan masyarakat mengenai isi buku
tersebut. Mungkin terkandung pornografi atau yang lainnya yang bisa merusak
tujuan pendidikan nasional. “Kita garap betul konten buku yang sesuai dengan
kurikulum yang baru,” lanjut Musliar. Selanjutnya, wacana penerapan sistem fullday untuk seluruh jenjang pendidikan
juga batal untuk dijalankan. Karena sebelumnya, Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan
bahwa siswa lebih baik berada di lingkungan sekolah sampai sore hari. Namun
akhirnya wacana mengenai hal tersebut akhirnya dibatalkan. “Tidak ada
pembahasan mengenai penerapan sistem fullday,”
papar Musliar.
Sebenarnya
memang ada pembahasan penambahan jam belajar untuk kurikulum 2013, tetapi dalam
penambahannya tersebut tidak akan membuat siswa pulang pada petang hari, karena
rata-rata penambahannya hanya dua hingga empat jam pelajaran untuk jenjang SD,
SMP, dan SMA. (OC)
No comments:
Post a Comment