Gigi
anak sangatlah rentan berlubang dan mengalami masalah gigi lainnya. Tetapi
banyak orang tua yang masih menganggap sepele masalah pertumbuhan dan perawatan
gigi sang buah hati. Padahal dulu ketika masih bayi, orang tua berharap agar
gigi si buah hati tumbuh secapatnya. Namun setelah tumbuh, perawatannya malah
kurang diperhatikan. Perlu diketahui bahwa gigi juga termasuk organ penting.
Gigi berlubang ternyata bisa memicu
timbulnya berbagai penyakit. Dari kencing manis hingga jantung. Jadi, jika susu
anak rusak atau berlubang, paling tidak, usahakan agar tidak bertambah menjadi
parah. Karena jika rusaknya parah dan mengenai syaraf, bisa timbul bengkak di
gusi. Saat gigi tetap anak mulai tumbuh tepat pada waktunya, maka tindakan yang
dilakukan adalah bagaimana meminimalisir kerusakan pada gigi susu.
Ketika anak kehilangan gigi sejak dini
juga dapat mengakibatkan gangguan bentuk atau pertumbuhan gigi yang lain. Jika
gigi susu tanggal lebih dini, maka gigi tetap akan tumbuh tanpa petunjuk. Yang
harus diantisipasi adalah jika gigi tetap anak ternyata tidak ada, misalnya
gigi geraham tidak ada, ini akan berakibat fungsi pengunyahan menjadi
terganggu. Nah, kalau geraham susunya sudah rusak atau tanggal, berarti tidak
ada penggantinya karena benih geraham tetapnya tidak ada. Kalau hal ini telah
diketahui sejak dini, geraham susu bisa dirawat dan dipertahankan.
Problematika ini bisa dicegah atau
dihindari dengan menjaga kebersihan gigi. Konsep kebersihan diri harus mulai
ditanamkan sejak dini. Salah satunya adalah dengan cara menyikat gigi. Ajarkan
kepada anak kebiasaan menyikat gigi setiap habis makan atau minimal kumur-kumur
air putih. Hanya saja terkadang anak-anak selalu merasa kegiatan menyikat gigi tidak menyenangkan. Rasa kantuk yang
menyerang di malam hari, juga bisa menyebabkan anak malas menyikat giginya
sebelum tidur. Sebagai orang tua, menanamkan kebiasaan menyikat gigi pada anak
dibutuhkan kesabaran dan konsistensi yang tinggi. Cara yang paling utama adalah
dengan menciptakan lingkungan dan kegiatan yang menyenangkan. Orang tua harus
memberikan contoh terlebih dahulu dan sekaligus mengajarkan cara menyikat gigi
yang benar. Jangan berharap balita langsung terampil membersihkan giginya
segera setelah diajarkan. Biarkan si anak memahami dan kemudian
mempraktekkannya. Biarkan anak melihat kita menikmati kegiatan menyikat gigi
sehingga anak melihatnya sebagai hal yang menyenangkan.
Jangan lupa, beri motivasi juga pada
si anak dengan cara memberikan pujian apabila sudah bisa menyikat gigi dengan
benar dan rutin. Selain itu, biasakan juga anak untuk memeriksakan giginya ke
dokter gigi. Buat si buah hati agar tidak takut dengan dokter gigi dengan cara
memberikan contoh dahulu.
Didapat
dari berbagai sumber……………
No comments:
Post a Comment