Tempat
pertama untuk mendidik anak adalah keluarga. Disini peranan orang tua dalam
pembentukan karakter mereka sangat penting. Mulai dari cara mengasuh mereka,
aturan-aturan yang diterapkan dalam keluarga, interaksi antar anggota keluarga,
itu semua menentukan perkembangan si anak.
Ada
empat gaya yang populer dalam pengasuhan anak. Yang pertama yaitu gaya
pengasuhan otoriter yaitu dengan membatasi dan menghukum, menuntut anak untuk
menuruti perintah orang tua dan tidak
memberikan peluang yang ada kepada anak untuk menyampaikan pendapatnya. Gaya
yang kedua yaitu gaya otoritatif, yaitu gaya yang mendorong anak untuk mandiri,
namun masih menetapkan batas dan pengendalian terhadap perilaku anak. Gaya ini
menunjukkan kehangatan dan kasih sayang kepada anak. Cara yang ketiga yaitu
permissive-indifferent. Disini orang tua tidak terlibat dalam kehidupan si
anak. Keberadaan si anak seolah-olah tidak penting bagi orang tua.Kemudian yang
terakhir adalah gaya mendidik permissive-indulgent. Gaya yang terakhir ini
menempatkan orang tua yang sangat terlibat dengan kehidupan si anak, tetapi
menetapkan sedikit kendali atau batasan-batasan kepada si anak. Anak tidak
belajar untuk mengendalikan diri dan selalu keinginannya dipenuhi. Dari keempat
gaya mendidik tersebut, yang ideal untuk diterapkan adalah gaya mendidik
otoritatif karena kontrol orang tua dan penerimaan terhadap anak seimbang.
Untuk
penerapan dari gaya mendidik tersebut lebih mudah apabila antara ayah dan bunda
sejalan atau kompak. Yang menjadi masalah itu jika penerapan antara ayah dan
bunda berbeda gaya mendidiknya. Misal, Bunda menerapkan disiplin dan
aturan-aturan dalam keluarga, sedangkan ayah cenderung permisif. Itu yang akan
membuat kebingungan pada si anak. Orang tua harus mempunyai kesepakatan atas
pola asuh yang akan diterapkan, saling mengisi dan berbagi peran. Karena
mendidik anak bukan tanggungjawab bunda saja, ataupun sebaliknya. Ayah dan
bunda mempunyai peran yang sama. Saling mengisi tersebut bukan berbeda dalam
gaya pengasuhan. Jika gaya pengayuhan berbeda, maka anak akan cenderung memilih
orang tua yang menerapkan gaya yang mereka anggap paling longgar. Yang
diperlukan dalam mengasuh anak itu bukan bagaimana anak itu menjadi takut
kepada orang tuan, melainkan bagaimana anak memiliki pengendalian diri yang
bagus serta tetap dekat dengan kedua orang tuanya.
Jika
ayah bekerja sedangkan bunda adalah ibu rumah tangga sehingga intensitas
waktunya lebih banyak bersama anak, ayah tetap harus berperan dalam menerapkan
pola asuh untuk anak. Kerjasama antara ayah dan bunda bisa dilakukan dalam hal
apa saja. Sebagai contoh, ayah membantu anak dalam hal belajar, sedangkan ibu
yang memperhatikan kesehatan si anak. Kuncinya adalah konsistensi orang tua
dalam penerapan pola pengasuhan anak serta kesepakatan keduanya dalam
mendidik anak. Apabila kedua orang tua
bekerja dan yang mengasuh anak adalah kakek atau neneknya, atau pengasuh,
komunikasikan dengan mereka mengenai gaya pengasuhan yang harus diterapkan.
Menyayangi
anak tidak harus dengan memanjakan anak atau bersikap yang permisif, bukan pula
menjadi pengatur hidup anak tanpa memberikan kesempatan kepada mereka untuk
menyampaikan pendapat (otoriter). Komunikasi antara orang tua dan anak sangat
mutlak diperlukan. Terkadang orang tua sudah merasa memberikan kasih sayang
kepada anak, tetapi apakah anak sudah merasakan kasih sayang tersebut?
Ada
bahasa cinta yang kerap diterapkan yakni waktu yang berkualitas, kata-kata
positif, sentuhan fisik, pelayanan serta pemberian reward/penghargaan. Waktu
yang berkualitas membuat komunikasi antara orang tua dan anak terjalin,
kata-kata pujian juga akan membuat anak lebih percaya diri terbentuk, sedangkan
sentuhan fisik juga diperlukan sebagai bentuk perhatian orangtua kepada anak.
Kemudian pelayanan, yang dimaksud disini
adalah peran orang tua membantu anak dalam batasan yang wajar. Kemudian
yang terakhir adalah pemberian reward atau hadiah. Tidak harus mahal yang
penting anak bisa berkesan. Jika pola ini bisa diterapkan, diharapkan anak bisa
mandiri dan bertanggungjawab.
Didapat dari berbagai
sumber……………
No comments:
Post a Comment