Sugeng Rawuh Wonten Blog-ipun Piyantun Ndeso nanging Radi Cerdas............

Saturday, October 13, 2012

Prediksi Masa Depan Ekonomi Indonesia di antara Negara-negara di Asia


Akan ada 95 juta Orang Kaya Baru di Indonesia

Jakarta – Anda ingin jadi miliarder? Mungkin kalimat ini kelihatannya seperti mimpi saja, atau bagaikan petir disiang bolong. Peluang orang Indonesia jadi miliarder sangatlah terbuka lebar. Hal ini diungkapkan Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar (5/10) pada saat memberikan sambutan pembukaan Indonesia Financial Expo & Forum (IFEF) di JCC. Lebih lanjut, Mahendra mengungkapkan bahwa akan ada sekitar 95 juta Orang Kaya Baru pada tahun 2030.

Tetapi hal tersebut tentunya dengan syarat yakni Indonesia cukup menjaga angka pertumbuhan ekonomi stabil di level 6 persen per tahun. Dalam setahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 6-7 persen. “Angka tersebut sangat mungkin tercapai jika ekonomi Indonesia tumbuh hingga 7 persen. Angka OKB 95 juta tersebut adalah prediksi minimal, bahkan bisa mencapai 125 juta orang,” tambah Mahendra.

Prediksi tersebut diperkuat dengan jumlah penduduk usia produktif yang meningkat. Sehingga membuat kondisi perekonomian Indonesia lebih tahan akan krisis jika disbanding dengan struktur ekonomi di luar negeri. Struktur demografi dan ekonomi Indonesia memang unik. Di negara ini konsumsi sektor domestiknya sangatlah besar, sehingga dapat menopang pertumbuhan ekonomi. Kondisi tersebut berbeda dengan negara tetangga kita (Singapura) yang impornya lebih besar, ”lanjut Mahendra. Dari sisi pendapatan, orang kaya baru memiliki pendapatan antara USD 2 – USD 20 (Rp 9.500 – Rp 95.000) per hari atau setara dengan USD 60 – USD 700 (Rp 570.000 – Rp 6.650.000) per bulan.

Pada acara tersebut, Mahendra tidak hanya mengumbar kata yang muluk-muluk. Namun dia juga mengingatkan agar Indonesia tetap waspada terhadap dampak krisis global yang diprediksi akan berlangsung lama. Disini, pemerintah akan berupaya untuk mengantisipasi berbagai potensi dari dampak kelemahan ekonomi Indonesia yang disebabkan dari dampak ekonomi global. Waspada itu pasti, tetapi jangan terlalu berlebihan dalam kecemasan.
Diupayakan, dengan sistem perekonomian yang terintegrasi, krisis menjadi cepat menjalar dan kait mengkait antara negara dengan negara lain, baik itu di AS maupun di zona Eropa. Apalagi dari sisi demografi, penduduk kita lebih unggul disbanding dengan mereka.

Hal tersebut juga diungkapakan oleh ekonom senior Asian Development Bank Edimon Ginting. Krisis ekonomi global bisa menjalar ke Indonesia melalui dua channel, yaitu saluran keuangan atau financial channel dan saluran perdagangan atau trade channel. Financial channel antara lain pada pasar modal dan pasar uang, sedangkan pada trade channel yakni dibidang ekspor.

Meski sempat fliuktuatif, di sektor financial channel, pasar saham di Indonesia cukuplah positif. Di pasar uang, sovereign bond, utang-utang pemerintah juga sedang kondusif. Jadi dari sisi financial channel, Indonesia relative tidak terpengaruh banyak akan krisis global. Untuk trade channel, Indonesia sedang mengalami pelemahan ekspor karena permintaan di pasar internasional menurun. Hal ini karena Tiongkok yang menjadi partner dagang utama Indonesia kini juga mengalami pelemahan di bidang ekonomi. Nah, dari sisi trade channel inilah Indonesia kena imbasnya dari krisis global, Namun untungnya, iklim investasi dan konsumsi masih bagus sehingga perekonomian di Indonesia masih cukup positif,” jelasnya. (oc)

No comments:

Post a Comment