Sugeng Rawuh Wonten Blog-ipun Piyantun Ndeso nanging Radi Cerdas............

Tuesday, January 1, 2013

Waspadalah Menggunakan Botol Plastik Bekas !!!

Selama ini kita belum banyak mengetahui bahwa penggunaan kemasan plastik itu ada arurannya. Salah dalam penggunaannya sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita.  Segera hentikan kebiasaan penggunaan botol plastik bekas air mineral! Karena jenis plastik yang digunakan untuk air mineral hanya diperbolehkan untuk sekali pakai. Ada jenis kode yang harus diperhatikan. Untuk plastik, ada penggolongan atau kategorisasi dalam penggunaan dan ini diatur secara internasional sehingga di negara manapun di dunia ini menggunakan kode dan simbol yang sama untuk kategorisasinya.

Disebutkan pada tahun 1998, The Society of Plastic Industry menyepakati untuk mencamtumkan jenis plastik dengan aturan berada atau terletak di bagian bawah, dengan bentuk segitiga dan tercantum angka didalamnya, sekaligus jenis plastik dibawah segitiga tersebut.

Untuk botol airmineral biasanya menggunakan kode PET atau PETE. PET atau PETE adalah singkatan dari polyethylene terephthalate. Jenis plastik ini transparan / tembus pandang atau berwarna jernih. Selain digunakan pada botol air mineral, jenis plastik ini digunakan pada botol jus dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol dengan kode PET atau PETE ini hanya direkomendasikan untuk sekali pakai. Untuk pemakaian yang berulang-ulang, atau untuk menyimpan air panas, akan menyebabkan lapisan polimernya menjadi terurai. Polimer yang terurai tersebut akan mengeluarkan zat karsinogenik atau bisa menyebabkan kanker jika terakumulasi dalam tubuh.

Kemasan lain yang kurang tepat penggunaannya adalah yang berkode PS (polystyrene) dengan angka 6. Plastik jenis ini biasanya dipakai sebagai tempat makan Styrofoam, tempat minum sekali pakai, peralatan dapur plastik, karton telor, cd tempat video, pack foam, dan lain sebagainya. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Nah, bahan seperti ini yang harus dihindari, terutama pada makanan dan minuman karena sangat berbahaya bagi kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita sehingga berakibat pada masalah reproduksi dan pertumbuhan serta sistem syaraf.

Bahan plastik yang menggunakan kode PS juga sulit untuk didaur ulang. Jika didaur ulang, bahan ini membutuhkan proses yang sangat panjang dan lama tentunya. Ketika dibakar, plastik ini akan mengeluarkan api berwarna kuning jingga dan meninggalkan jelaga.
Palstik dengan kode other atau berkode angka 7 merupakan jenos yang paling banyak dan memiliki empat jenis varian lagi di bawahnya. Empat varian tersebut antara lain SAN (styrene acrylonitrille), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate) dan Nylon. Jenis ini juga ditemukan pada tempat makan, botol bayi, botol minum, galon air kemasan. Plastik jenis SAN dan ABS sangat baik jika digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman karena kedua jenis tersebut kuat dalam mencegah reaksi kimia yang bisa membahayakan kesehatan. Dan untuk jenis plastik PC sangat berbahaya karena mengandung bisphenol-A yang dapat merusak sistem kromosom dan hormon, menurunkan kualitas sperma, dan mempengaruhi sistem kekebalan diri.


Bahan plastik yang paling tepat untuk menyimpan makanan adalah yang berkode PP atau polypropylene dengan angka 5 dalam segitiga. Plastik jenis ini lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, stabil terhadap suhu tinggi, cukup mengkilap, dan mempunyai ketahanan yang baik terhadap lemak. Untuk wadah makanan dan minuman, seperti wadah menyimpan makanan, botol minum dan yang terpenting botol minum untuk bayi, pilihan yang terbaik adalah menggunakan bahan plastik yang berkode PP. Namun sayang, botol bayi, gelas anak batita dan kaleng susu formula masih ada yang menggunakan plastik jenis PC. Plastik jenis ini saat dipanaskan akan mengeluarkan bisphenol-A ke dalam minuman yang akan berakibat buruk bagi tubuh. Padahal botol susu dalam penggunaannya sangat mungkin mengalami proses pemanasan. Hal ini perlu diwaspadai dan jangan menggunakan botol susu bayi secara sembarangan.

Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) menyarankan agar kita menggunakan wadah plastik berkode 2 (HDPE), 4 (LDPE), 5 (PP) dan 7 (yang bertuliskan SAN/ABS) karena lebih aman dan menghindari penggunaan bahan plastik berkode 1 (PET), 3 (V), 6 (PS) dan 7 (PC) sebisa mungkin.

Didapat dari berbagai sumber…..

No comments:

Post a Comment